kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pandemi covid-19 telah berimbas pada kinerja bisnis Delta Djakarta (DLTA)


Rabu, 26 Agustus 2020 / 18:09 WIB
Pandemi covid-19 telah berimbas pada kinerja bisnis Delta Djakarta (DLTA)
ILUSTRASI. Minuman keras beralkohol jenis bir Anker Beer produksi PT Delta Djakarta Tbk. KONTAN/Daniel Prabowo


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) mengakui pandemi covid-19 turut berimbas pada kinerja perusahaan di Semester I 2020. Merujuk laporan keuangan perusahaan, pada Semester I 2020 DLTA menorehkan pendapatan sebesar Rp 203,04 miliar atau turun 47,74% year on year (yoy). Pada Semester I 2019 lalu DLTA mampu membukukan pendapatan mencapai Rp 388.55 miliar.

Sementara itu, DLTA mencatatkan laba bersih signifikan sebesar 75,47% yoy di paruh pertama tahun ini. Pada Semester I 2019 lalu DLTA mampu meraih laba bersih sebesar Rp 141,55 miliar, namun di Semester I 2020 raihan laba DLTA hanya mencapai Rp 34,71 miliar.

Investor Relation Manager DLTA Poltak Siahaan menerangkan, dampak pandemi covid-19 membuat sektor pariwisata ikut turun. "Sektor pariwisata turun, kemudian restoran dan bar-bar juga tutup sementara waktu akibat PSBB," ungkap Poltak kepada Kontan.co.id, Rabu (26/8).

Baca Juga: New normal, industri minuman beralkohol (minol) berharap pasar kembali pulih

Poltak melanjutkan, demi tetap menjaga kinerja di sisa tahun ini maka DLTA akan meluaskan distribusi melalui penjualan daring. ia memastikan upaya ini telah dilakukan beberapa waktu belakangan. Selain itu, DLTA juga melakukan revisi terhadap target dan alokasi belanja modal alias capital expenditure (capex) untuk tahun ini.

Poltak melanjutkan, DLTA memproyeksikan pendapatan tahun ini bakal berkisar 52% dari raihan tahun 2019 lalu. Asal tahu saja, pada tahun lalu DLTA meraih pendapatan sebesar Rp 827,13 miliar. kendati demikian, Poltak mengungkapkan proyeksi ini masih dapat berubah sering kondisi di sisa tahun ini.

Sementara itu, alokasi capex yang semula ditargetkan sekitar Rp 40 miliar akan dipangkas menjadi sekitar Rp 15 miliar. "Turun ke Rp 15 miliar, ditangguhkan untuk beberapa barang karena pandemi. Ditaruh untuk yang benar-benar prioritas," jelas Poltak.

Adapun, capex tahun ini akan diprioritaskan untuk perawatan mesin. Hingga Agustus 2020 serapan capex telah mencapai 80%, Poltak bilang DLTA berkomitmen untuk tetap menjaga kinerja salah satunya dengan memastikan realisasi serapan capex dapat mencapai 100%. Adapun, seluruh dana capex bersumber dari internal perusahaan.

Baca Juga: Tak Boleh Jualan Lewat Online, Bisnis Minuman Beralkohol Makin Sempoyongan

Tekanan akibat pandemi covid-19 juga membuat DLTA menunda ekspansi dan belum akan meluncurkan produk baru. Poltak melanjutkan, dalam dua bulan terakhir memasuki fase new normal, penjualan telah menunjukkan indikasi peningkatan. "Dua bulan ini lumayan mulai meningkat, tapi belum normal tapi mulai menanjak, seperti anak tangga naik satu dua, namun belum sama dengan kondisi normal," pungkas Poltak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×