Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengusaha minta perbaikan data panen padi di Indonesia. Hal ini dinilai berpengaruh bagi pengadaan bahan baku produksi.
"Hal yang paling penting adalah pemerintah perlu perbaiki data panen," ujar Direktur PT Buyung Poetra Sembada Tbk, Sukarto Bujung, Senin (15/1).
Pendataan ini membuat kepastian ketersediaan stok beras. Selain itu pendataan yang baik juga bisa digunakan untuk pemetaan ketersediaan pasok mengingat panen tidak serempak.
Saat ini pun emiten berkode saham HOKI ini sudah tidak lagi membeli gabah dari pulau Jawa. Hal itu dikarenakan harganya tinggi sehingga tidak sesuai dengan harga jual yang sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET).
Sukarto bilang beberapa daerah sudah memulai panen. Saat inj HOKI memenuhi kebutuhan bahan bakunya dengan membeli di Makassar dan Sumatera Selatan (Sumsel).
Pentingnya data ketersediaan stok pun dinilai penting oleh Persatuan Pengusaha Penggilingan Beras dan Padi (Perpadi). Ketua Perpadi, Sutarto Alimoeso bilang ketersediaan bahan baku merupakan hal penting dalam industri beras.
Kenaikan harga beras pun diungkapkan Sutarto merupakan hal yang wajar melihat musim panen di Indonesia. Pada bulan tertentu tiap tahunnya Indonesia akan kekurangan stok beras.
"Harga cenderung naik di September sesuai dengan pola panen Indonesia yang 6 bulan surplus dan 6 bulan minus," terang Sutarto.
Pengadaan Bulog pun tahun 2017 dinilai kurang mencapai target. Pengadaan beras biasa dilakukan oleh Bulog hingga bulan Agustus.
Tahun 2017 lalu Bulog masih melakukan penyerapan hingga bulan September. Harga yang tinggi membuat Bulog tidak mampu membeli walau telah menerapkan fleksibilitas harga 10%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
