kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengerjaan Palapa Ring paket barat digenjot


Senin, 15 Agustus 2016 / 18:22 WIB
Pengerjaan Palapa Ring paket barat digenjot


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Pengembangan proyek palapa ring yang terbagi dalam tiga paket yakni barat, tengah dan timur terus berlanjut. Paket barat memiliki progres lebih maju ketimbang dua paket lainnya. Meskipun demikian, kedua paket lainnya terus berproses dan mengejar ketertinggalan. Sebab, ketiga proyek ini ditargetkan rampung sebelum akhir 2018.

Untuk paket barat, dimenangkan oleh konsorsium PT. Mora Telematika Indonesia (Moratelindo) dengan PT. Ketrosden Triasmita. Dimana, Moratelindo merupakan pemegang saham terbesar dengan nilai saham mencapai 90%. Ditanya tentang target penyelesaian proyek, broadband company itu optimistis merampungkan pekerjaan sebelum 2018.

"Untuk yang barat memang paling progresif, sudah sampai finiancial closing, kami optimistis lah bisa mulai pekerjaan lebih cepat," ujar CEO Moratelindo Galumbang Menak kepada KONTAN di Jakarta, Senin (15/8).

Galumbang menjelaskan, dari 17 titik lokasi yang dilewati kebel, perizinan di 15 lokasi sudah beres. Artinya, pekerjaan lanjutan berupa pembangunan fisik bisa dimulai. "Perizinan di darat sampai marine survey sudah selesai, lanjut ke final route design, izin lingkungan diperkirakan selesai September. Paralel dengan pembangunan NOC (network operation center) dan landing station," ungkapnya.

Dalam pekerjaan itu, kabel nantinya melewati jalur darat dan laut. Pekerjaan jalur darat diprediksi akan memakan banyak waktu. Sebab, selain dihabiskan untuk mengurus perizinan, pihaknya juga mesti mengurus amdal (analisis mengenai dampak lingkungan) terkait proyek itu. "Kalau yang di laut sudah kita dekstop, izin survei sudah beres, dan hasil laporan survei keluar akhir Agustus," katanya.

Rencananya, Moratelindo menggunakan dua vendor kabel optik. Yakni Norddeutsche Seekabelwerke GmbH (NSW) dari Jerman dan Nexans dari Norwegia. Kabel itulah yang nantinya digunakan sebagai material pembangun infrastruktur sepanjang 2.000 km.

Pihaknya memprediksi pemasangan kabel selesai sekitar Februari - Maret 2017. Galumbang berharap proses integrasi selesai pada Juni atau Agustus. "Targetnya sekitar Agustus sudah benar-benar hidup," katanya.

Dalam kesepakatan dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika, konsorsium pemenang tender diberikan waktu 18 bulan untuk menyelesaikan proyek. Pemerintah juga menyiapkan sanksi jika terjadi wanprestasi pada operator. Meskipun demikian, Moratelindo tetap optimistis target tersebut dapat dipenuhi, bahkan dia berani menjamin proyek selesai lebih cepat dari yang ditentukan.

Hal itu juga di dukung oleh pendanaan. Konsorsium yang berada di bawah bendera PT. Palapa Ring Barat itu mulai bisa memacu pekerjaan lebih cepat. Sebab, pencairan kredit lunak dari Bank Mandiri dengan kucuran dana Rp 875 miliar itu sudah disahkan pada Kamis (11/8). Kredit tersebut diberikan kepada badan usaha pelaksana pembangunan jaringan tulang punggung serat optik.

Kucuran dana tersebut sebesar 80% dari total pembiayaan proyek. Dana itu membuat nilai proyek bertambah menjadi Rp 1,28 triliun. Kredit investasi tersebut berjangka waktu delapan tahun dengan masa tenggang dua tahun. Nantinya, akan digunakan untuk mendukung pembangunan jaringan fiber optik di lima kota/kabupaten di Kepulauan Riau. "Sebelum cair kita pakai dana perusahaan, setelah ini bisa lebih cepat lagi pekerjaannya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×