kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengusaha usulkan revisi road map industri hutan


Selasa, 02 Februari 2016 / 16:10 WIB
Pengusaha usulkan revisi road map industri hutan


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) mendukung saran pemerintah agar Hutan Tanaman Industri (HTI) dan Hutan Tanaman Rakyat (HTR) dijadikan penopang dalam membangkitkan sektor kehutanan demi mendukung perekonomian nasional.

Hal itu sejalan dengan arahan yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada pelaku industri kehutanan.

Wakil Ketua APHI Irsyal Yasman bilang, Jokowi meyakini bahwa sektor kehutanan sangat potensial untuk mendukung perekonomian nasional pada masa yang akan datang.

Untuk itu APHI sudah mengajukan usulan revisi peta jalan (road map) pembangunan kehutanan berbasis hutan tanaman.

Ia bilang, atas usulan road map yang diajukan, Presiden memberi arahan agar dilakukan pembahasan bersama antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan asosiasi kehutanan.

"Presiden juga meminta asosiasi kehutanan ikut bersinergi dan berkoordinasi dengan Badan Restorasi Gambut (BRG) terkait pengelolaan lahan gambut dan kebakaran," ujar Irsyal, Selasa (2/2).

Ia menjelaskan, dengan target pemulihan ekosistem gambut yg cukup luas yang menjadi tugas BRG, Jokowi berpesan kerjasama dengan para pihak, khususnya pemegang izin menjadi keniscayaan.

Dalam usulan APHI, perlu dilakukan percepatan perizinan pemanfaatan hutan berbasis masyarakat yang terintegrasi dengan areal Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) hutan alam (HPH) dan HTI dan industri pengolahan kayu.

Langkah itu bisa meningkatkan investasi hingga Rp 1.778,33 triliun.

Sementara tenaga kerja yang bisa diserap mencapai 9,34 juta orang.

Perizinan masyarakat bisa diarahkan pada kawasan hutan yang tidak dibebani izin yang luasnya mencapai 29 juta hektare.

Berdasarkan usulan revisi road map APHI, maka pada tahun 2025 mendatang akan ada 12,7 juta hektare HTI, 3,5 juta hektare hutan tanaman rakyat (HTR), 2,8 juta hektare hutan rakyat, dan 1 juta hektare Hutan Desa (HD) dan Hutan Kemasyarakatan (HKm).

Maka potensi investasi yang bisa mengalir mencapai Rp 1.778,33 triliun yang terdiri atas Rp 215,9 triliun untuk pembangunan HTI, dan Rp 1.562,4 triliun untuk investasi di hilir seperti pengembangan dan operasional industri bubur kayu dan kertas, kayu lapis, kayu pertukangan, bio energi, dan mebel.

“Pada prinsipnya, pelaku usaha kehutanan mendukung tumbuhnya investasi di tanah air,” imbuhnya.

Agar road map itu bisa terwujud, APHI juga mengusulkan supaya pemerintah mengembalikan pungutan Dana Reboisasi (DR) menjadi Dana Jaminan Reboisasi (DJR) sehingga sesuai fungsinya untuk menanam kembali kawasan huan.

Ekspor kayu pertukangan dengan penampang yang lebih luas juga perlu dilakukan untuk memenuhi pasar premium.

Sementara khusus di Papua dan papua Barat, ekspor kayu gergajian perlu dipertimbangkan.

Sementara untuk pengamanan perdagangan internasional, pelaku usaha mendesak diimplementasikannya secara penuh perjanjian anti kayu ilegal antara Indonesia-Uni Eropa, FLEGT-VPA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×