kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertamina proyeksikan konsumsi BBM di Sulawesi naik 12% selama Ramadan-Idul Fitri


Senin, 14 Mei 2018 / 17:00 WIB
Pertamina proyeksikan konsumsi BBM di Sulawesi naik 12% selama Ramadan-Idul Fitri
ILUSTRASI. TERMINAL BBM PERTAMINA


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region VII sudah mulai mengantisipasi peningkatan konsumsi BBM dan elpiji di wilayah Sulawesi jelang Ramadan 2018. Pertamina MOR VII memprediksi kenaikan konsumsi BBM jenis Pertamax tertinggi dibandingkan BBM lainnya yakni meningkat 12,8% atau 237 kiloliter (kl)/hari, sedangkan konsumsi premium diprediksi naik sekitar 11,9% atau 4.262 kl/hari dibanding rata-rata realisasi harian normal.

“Guna memastikan ketersediaan BBM dan elpiji dalam menghadapi Ramadan dan Idul Fitri 1439 H/2018, Pertamina menyiapkan satuan tugas (Satgas) yang bersiaga mulai 5 Juni-25 Juni 2018. Selama masa Satgas ini, Pertamina melakukan berbagai langkah guna mengantisipasi peningkatan kebutuhan BBM dan LPG di seluruh wilayah pulau Sulawesi, mencakup enam provinsi dari Sulawesi Utara hingga Sulawesi Selatan,” ujar General Manager Marketing Operation Region VII, Tengku Fernanda dalam siaran pers pada Senin (14/5).

Region Manager Retail Fuel Marketing VII, I Ketut Permadi Aryakuumara menjelaskan, secara keseluruhan di wilayah Sulawesi untuk bahan bakar minyak atau gasoline, konsumsi tertinggi diprediksi terjadi pada 14 Juni 2018 atau H-1 Idul Fitri 2018 dengan kenaikan sebesar 44% yakni 9.547 kl dibanding konsumsi normal. Sementara, konsumsi tertinggi untuk bahan bakar diesel atau gasoil diprediksi terjadi pada 26 Juni 2018 atau H+11 yakni sebesar 3.099 KL atau naik sebesar 39% dibandingkan konsumsi normal.

Untuk Provinsi Sulawesi Selatan, selama masa satgas, konsumsi Pertamax diprediksikan naik 12,03% atau 145 kl/hari dibanding konsumsi normal 132 kl/hari. Sedangkan konsumsi premium naik 11,70% yakni 2.100 kl/hari dibanding konsumsi normal 1.880 kl/hari. “Peningkatan konsumsi tertinggi untuk kedua BBM ini diprediksikan terjadi pada 14 Juni 2018 atau H-1 Idul Fitri. Hal ini menggambarkan konsumen Sulsel lebih memilih Pertamax sebagai bahan bakar kendaraan, karena jarak tempuh yang lebih jauh dibanding BBM lain,” ujar Ketut.

Di sisi lain, Pertamina juga memastikan ketersediaan LPG bagi masyarakat selama masa satgas. Untuk wilayah Sulawesi, total konsumsi LPG subsidi 3 kg bagi masyarakat miskin selama masa satgas diprediksi akan naik 9% atau sebesar 38.505 metrik ton (MT) dibanding total konsumsi normal bulanan sebesar 35.474 MT. Sedangkan total konsumsi LPG non subsidi termasuk Bright Gas diprediksikan sebesar 2.767 MT atau naik 5% dibanding total konsumsi normal bulanan sebesar 2.636 MT. Kenaikan ini terutama ditopang oleh peningkatan konsumsi Bright Gas tabung 12 Kg maupun 5,5 Kg yang semakin diminati konsumen.

Sementara itu, lanjut Ketut Permadi, di Sulawesi Selatan konsumsi harian LPG subsidi 3 kg selama masa satgas diprediksikan naik 6% menjadi 826 MT/hari dan konsumsi tertinggi diperkirakan terjadi H+6 pasca Idul Fitri yaitu naik 16% dibandingkan konsumsi harian normal 779 MT. “Untuk konsumsi LPG non subsidi rumah tangga diprediksi akan tetap berjalan normal yaitu 61 MT/hari dan konsumsi tertinggi terjadi pada H+3 pasca Idul Fitri yakni naik 43% dibandingkan konsumsi harian normal,” ungkapnya.

Di bidang aviasi, stok Avtur pada bulan Ramadan dan Idul Fitri 1439 H/2018 berada dalam kondisi aman. Konsumsi bahan bakar pesawat udara ini di wilayah Sulawesi diprediksikan akan meningkat selama H-7 Idul Fitri yakni naik 7% atau sebesar 1.382 KL/hari dibanding konsumsi rata-rata harian normal 1.292 KL/hari. “Konsumsi Avtur tertinggi terdapat di Bandara Sultan Hasanuddin, Sulawesi Selatan, dengan rata-rata konsumsi selama H-7 Idul Fitri diprediksi naik 7,6% yakni 1.057 KL/hari dibanding rata-rata konsumsi harian normal 982 KL/hari,” ujar Ketut Permadi.

Tengku Fernanda menambahkan, selain meningkatkan stok BBM dan LPG di TBBM dan SPBBE serta di lembaga penyalur, untuk memastikan stok BBM dan LPG terpenuhi selama masa satgas, Pertamina juga melakukan upaya lainnya yakni di sisi operasional, optimalisasi mobil tanki dan awak mobil tanki serta menyiapkan mobil tanki Dispensing System/Mobile Dispenser. “Untuk penyaluran LPG, Pertamina telah menyiapkan 236 agen LPG dan 2.697 pangkalan LPG siaga di wilayah Sulawesi. Khusus di wilayah Sulsel, terdapat 118 Agen LPG dan 1.180 pangkalan LPG siaga,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×