Reporter: Evilin Falanta | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Menghadapi Asean Economic Community (AEC) yang akan berjalan pada 2015 nanti, industri lokal terus berbenah. Demikian pula industri permesinan domestik.
Ketua Umum Gabungan Asosiasi Perusahaan Pengerjaan Logam dan Mesin Indonesia (Gamma), Dasep Ahmadi mengatakan, industri permesinan perlu meningkatkan kapasitas produksi, sehingga nantinya bisa meningkatkan ekspor.
Misalnya saja, produksi mesin perkakas bisa naik 35% per tahun. Tahun lalu, produksi mesin perkakas baru sekitar 60 unit per tahun. Artinya, target peningkatan produksi mencapai 21 unit mesin perkakas dalam setahun.
"Industri perkakas menjadi pangkal dari industri lainnya, karena berbagai industri membutuhkan mesin perkakas untuk berproduksi. Sehingga, peningkatan produksi di industri ini menjadi sangat penting," ujar Dasep.
Ia menjelaskan, sejatinya dari sisi teknologi, industri mesin perkakas lokal memiliki potensi lebih besar ketimbang Myanmar, Thailand dan Vietnam. "Itu artinya, Indonesia sudah memiliki daya saing. Hanya perlu ditingkatkan saja kualitasnya, sebab dari segi harga memang kita lebih murah," tambah Dasep.
Untuk mencapai hal tersebut, Dasep menambahkan, diharapkan pemerintah juga dapat bergabung dengan para pelaku industri dengan membantu penjualannya lewat promosi di berbagai negara.
Sekadar informasi, AEC merupakan integrasi perekonomian antara sembilan anggota ASEAN. Tujuan pelaksanaan AEC ini tak jauh dari cita-cita Asean-China Free Trade Agreement (ACFTA) yakni menciptakan pembangunan merata di kawasan yang ditandai dengan penurunan perbedaan sosial ekonomi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
