kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.928.000   2.000   0,10%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Proyek KA super cepat Indonesia dibatalkan


Rabu, 14 Januari 2015 / 17:15 WIB
Proyek KA super cepat Indonesia dibatalkan
ILUSTRASI. 5 Bahan Alami Alternatif Retinol yang Aman untuk Kulit Sensitif.


Reporter: Agus Triyono | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Pemerintah berencana membatalkan tiga proyek yang dikerjakan oleh Jepang. Adrinof Chaniago, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas mengatakan bahwa rencana pembatalan tersebut dilakukan  setelah pemerintah mengkaji sekitar 20- an proyek yang dikerjakan oleh Jepang.

"Dalam proses kajian pemerintah, menurut kita ada yang tidak lanjut rencana itu, salah satunya High Speed Train, kereta api super cepat, dua lainnya nanti lah," kata Adrinof di Istana Negara Rabu (14/1).

Adrinof mengatakan, rencana pembatalan tiga proyek Jepang tersebut berbuah pahit. Sebab, pemerintah Jepang tidak terima.

Mereka bahkan memberikan ancaman ke pemerintah Indonesia. Ancaman tersebut berkaitan dengan kelanjutan hubungan bilateral di bidang ekonomi dan politik dengan Jepang.

"Dia bilang begitu, ada konsekuensi ekonomi dan politik dan ekonomi buat hubungan bilateral kalau proyek yang sudah ada dalam list dibatalkan," katanya.

Meskipun mendapat ancaman, Adrinof mengatakan bahwa pemerintah tidak akan gentar. Pemerintah akan tetap menjalankan semua kebijakan tanpa akan mempedulikan ancaman dari negara lain.

Pemerintah, kata Adrinof, juga tidak akan ambil pusing jika nantinya sikap tegas pemerintah tersebut akan mengurangi minat investor Jepang berinvestasi di Indonesia. "Ngapain, kita kan bangun untuk rakyat, kalau menurut kita ada masalah ke sektor lain, tidak boleh dong kita paksakan," katanya.

Namun, Adrinof tidak mau mengatakan secara lebih jauh permasalahan yang dia sebutkan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×