kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PT PP gencar berinvestasi di bisnis air minum


Selasa, 31 Oktober 2017 / 23:18 WIB
PT PP gencar berinvestasi di bisnis air minum


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP Tbk (PTPP) akan gencar melakukan ekpansi hingga tahun depan. Perusahaan konstruksi pelat merah ini masih akan menyiapkan diri untuk melakukan investasi di berbagai sektor salah satunya bisnis pengolahan air.

Mulai tahun ini, PTPP sudah mengincar untuk masuk ke bisnis sistem penyediaan air minum (SPAM). Perusahaan melihat prospek bisnis tersebut cukup menjanjikan karena kebutuhan akan air bersih terus meningkat terutama di wilayah perkotaan.

Tahun ini, PTPP mengincar dua SPAM dalam ukuran yang tidak terlalu besar yakni dengan kapasitas di bawah 7.000 liter per detik.

"Sebetulnya saat ini ada tiga tender yang sedang kita ikut. Tapi dua yang kita targetkan dapat tahun ini yaitu di Bali dan Tangerang. Satu tender lagi ada di Lampung," kata Direktur Keuangan PTPP Agus Purbianto pada KONTAN, Senin (30/10).

Sementara untuk SPAM dengan kapasitas besar baru ditargetkan bisa diperoleh tahun depan. Agus mengatakan, ada beberapa SPAM yang tengah dibidik PTPP dan perusahaan sedang dalam mempersiapkan diri untuk memprakarsai proyek-proyek tersebut.

"Ada beberapa yang sedang kita bidik seperti di Bali dalam kapasitas yang lebih besar lagi dari lelang yang sedang kita ikuti saat ini. Kemudian di Lampung, Semarang dan lain-lain," kata Agus.

Tahun depan, PTPP menyiapkan belanja modal (capex) Rp 21 triliun-Rp 25 triliun. Ini lebih tinggi dari capex tahun ini yang diperkirakan hanya akan terserap sekitar Rp 10 triliun.

Dana tersebut akan digunakan PTPP untuk ekspasi mengembangan usaha dan pengembangan anak-anak usahanya. Selain di bisnis air, PTPP juga berencana melakukan investasi di proyek-proyek infrastruktur seperti jalan tol dan pelabuhan, energi, serta properti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×