Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. PT Pupuk Indonesia (Persero) berencana merevisi target pendapatan hingga akhir tahun. melihat harga jual komoditas pupuk yang menurun dan harga gas industri yang turun belum seusai dengan keinginan pelaku Industri.
”Rencana revisi kita di bottom line tapi masih kita usahakan mencapai target pendapatan Rp 77 triliun dengan profit Rp 5 triliun,” kata Direktur Keuangan PT Pupuk Indonesia, Indarto Pamoengkas, di Jakarta, Rabu (27/7).
Pada semester I tahun ini, Pupuk Indonesia sudah mencapai Rp 30 trilliunan, dengan profit mencapai Rp 2 triliunan. Indarto mengatakan melihat angka itu, memang masih ada kemungkinan untuk mencapai target.
Namun dengan harga komoditas pupuk global yang saat ini turun, serta harga gas yang masih belum kompetitif dikisaran US$ 6 sen– US$ 8 sen per MMBTU itu masih belum menemui angka yang kompetitif untuk produksi. ”Harga jual pupuk turun menjadi US$ 220 perton dari US$ 290 perton. Harga gas juga yang kita inginkan sebenarnya US$ 4 sent per MMBTU,” kata Indarto.
Makanya dengan adanya penurunan itu dibutuhkanya revisi target yang sedang dijajaki oleh menejemen agar bisa sesuai. Indarto mengatakan dari sisi penjualan secara volume memang masih baik dan cenderung meningkat, walaupun dia belum mau membeberkan berapa realisasinya.
Namun saat ini indarto masih optimitiss dengan target pendapatan sebesar Rp 77 Triliun yang dibidik, jika strategi efisiensi dan marketing perusahaan jalan sesuai rencana. ”Kita berkeinginan push volume tinggi karena harga jual rendah. Belum lagi dengan kondisi cuaca saat ini yang baik untuk pertanian, konsumsi pupuk kita bisa meningkat,” kata Indarto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
