Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Samindo Resources Tbk (MYOH) membuka peluang untuk melaksanakan ekspansi bisnis berupa akuisisi tambang batubara di masa mendatang.
Kepala Hubungan Investor MYOH Ahmad Zaki Natsir mengatakan, akuisisi lahan tambang batubara menjadi bagian dari rencana jangka panjang MYOH. Saat ini, rencana bisnis tersebut masih dalam tahap kajian oleh tim pengembangan bisnis MYOH.
Baca Juga: Strategi Emiten Batubara Memacu Diversifikasi
“Tim kami sedang mengkaji lebih lanjut apakah tambang tersebut bisa menghasilkan profit bagi perusahaan,” ujar dia kepada Kontan.co.id, hari ini.
Zaki belum bisa membeberkan lokasi tambang yang akan diincar oleh MYOH. Namun, pihaknya akan memprioritaskan lahan tambang yang sudah beroperasi untuk diakuisisi.
Karena agenda akuisisi tambang merupakan rencana jangka panjang, MYOH tidak ingin memaksakan diri untuk mewujudkan rencana tersebut dalam waktu dekat. “Target waktunya tidak ditentukan dan sangat menyesuaikan dengan kondisi industri batubara,” terangnya.
Baca Juga: Emiten kontraktor tambang tetap optimistis di tengah lesunya harga batubara
Meski demikian MYOH sudah menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk kebutuhan akuisisi tambang sekitar US$ 100 juta.
Zaki mengaku, sumber capex untuk kegiatan akuisisi tambang sangat fleksibel. MYOH disebutnya memilih jumlah kas internal yang cukup memadai. Di sisi lain, perusahaan juga diklaim memiliki reputasi yang baik sehingga memudahkan dalam hal akses pendanaan dari perbankan.
Selagi menanti akuisisi tersebut terwujud, MYOH akan tetap memaksimalkan bisnis jasa pertambangan batubara.
Baca Juga: Energi fosil mulai tergantikan, begini respon perusahaan batubara
Manajemen MYOH sebenarnya masih membahas perihal target kinerja keuangan dan operasional untuk tahun depan. Namun, perusahaan sudah menyiapkan strategi dalam menjaga performa bisnis di tahun depan, khususnya ketika memasuki musim hujan.
Menurut Zaki, secara historis di tiap semester pertama curah hujan relatif lebih tinggi. Maka dari itu, pihaknya akan memaksimalkan jadwal pemeliharaan (maintenance) alat-alat tambang di paruh pertama tahun depan. Harapannya, di semester kedua alat-alat tambang MYOH dapat beroperasi dengan maksimal.
Sekadar catatan, MYOH meraih pertumbuhan pendapatan sebesar 7,81% (yoy) menjadi US$ 188,90 juta pada kuartal tiga lalu. Di saat yang sama, laba bersih perusahaan turun 13,16% (yoy) menjadi US$ 18,67 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News