Reporter: Agung Hidayat | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen porselen seperti PT Satyaraya Keramindoindah tetap optimistis meraih keuntungan bisnis di tengah kelesuan permintaan. Pasalnya produsen porselen dengan brand Quadra ini menyasar pasar yang sangat tersegmentasi yakni, menengah ke atas.
Satyaraya telah berhasil mengembangkan 30 varian porselen untuk dinding dan lantai berukuran terbesar 3,2 meter x 1,6 meter dan 2,4 meter x 1,2 meter.
Jimin Suman, General Manager Marketing PT Satyaraya Keramindoindah, melihat permintaan dari pelanggan kelas premium ini selalu ada. Beranjak dari hal itu, anak usaha Grup Lyman ini sudah sejak dua tahun terakhir membangun lini produksi porselen di Balaraja, Tangerang.
"Untuk mendatangkan teknologi saja butuh biaya US$ 70 juta, belum lahan dan infrastruktur lainnya," beber Jimin saat peluncuran produk Quadra, Ultimate Design Surface, Rabu (18/10). Saat ini pabrik tersebut memiliki satu lini produksi yang baru berjalan kurang lebih satu bulan lalu.
Adapun, kapasitas terpasang pabrik mencapai 5.000 meter persegi per hari. Artinya dalam satu tahun kapasitas terpasang pabrik mencapai 1,8 juta meter persegi. Saat ini Quadra memiliki tiga showroom di Jakarta. Ke depannya Quadra bakal menambah showroom lagi dibeberapa kota yakni Bandung, Semarang, Medan dan lainnya.
Soal harga, Jimin membandingkan antara produk perseroan dengan produk impor dari Itali. Contohnya, produk tipe marble asli Itali bisa mencapai, US$ 400-700 per meter persegi. Sementara Quadra, kata Jimin, bisa menawarkan tipe yang sama dengan harga US$ 150 per meter persegi.
Selain dijual ke grup usaha yang juga memiliki bisnis properti, produk yang dihasilkan juga sudah digunakan oleh satu Club House di Bandung dan satu apartemen di Karet. "Satu hotel juga ada yang tengah dalam pembicaraan untuk menggunakan produk kami," tukasnya.
Pemesanan produk Quadra untuk hotel tersebut mencapai ribuan meter persegi. Jimin mengatakan pihaknya sempat mengikuti pameran di Italia. dari situ beberapa pembeli dari negara lain seperti Vietnam, Kuwait dan Australia menyatakan tertarik terhadap produknya. Ini meningkatkan optimisme bahwa produk mereka bisa dijual di luar negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
