kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Semester I, Dami Mas jual 7 juta benih sawit


Selasa, 10 Juli 2012 / 09:00 WIB
Semester I, Dami Mas jual 7 juta benih sawit
ILUSTRASI. Dosis vaksin CureVac atau plasebo terlihat selama penelitian oleh perusahaan biotek Jerman CureVac sebagai bagian dari pengujian vaksin baru terhadap penyakit Covid-19, di Brussels, Belgia 2 Maret 2021.


Reporter: Handoyo | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Performa PT Dami Mas Indonesia cukup bagus di semester pertama tahun ini. Hingga Juni 2012, anak usaha PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk ini berhasil menjual lebih dari 7 juta benih.

Dengan penjualan sebanyak itu, di paruh pertama tahun ini, Dami Mas mampu melego benih meningkat 20% dibandingkan penjualan di periode yang sama tahun lalu.

Tak heran, Dami Mas optimistis target penjualan 20 juta benih sawit di tahun ini bakal terealisasi. "Setelah bulan suci ramadan, biasanya pembelian benih sawit semakin intensif," tandas Direktur Dami Mas Tony Liwang, Senin (19/7).

Menurut Tony, penjualan benih meningkat lantaran pihak-pihak yang akan membuka lahan perkebunan sawit sudah semakin paham mengenai moratorium lahan sawit.

Hingga saat ini, ada lima varietas benih sawit produksi Dami Mas. Setiap benih atau kecambah, dijual Dami Mas seharga Rp 9.000.

Tony mengklaim, benih sawit produksi Dami Mas lebih cepat berbuah. "Jika rata-rata benih sawit hanya menghasilkan 8 ton tandan buah segar (TBS) pada usia tanaman (TM) 24 bulan-36 bulan, benih sawit Dami Mas mampu hasilkan 10 ton TBS," ujarnya.

Sejauh ini, 60% benih sawit produksi Dami Mas dipasarkan ke beberapa perusahaan sawit di Tanah Air dan petani plasma. Sementara sisanya untuk kebutuhan internal.

Tahun ini, Dami Mas juga mulai ekspor benih sawit, khususnya ke Afrika. Meski masih relatif kecil, cuma sekitar 100.000 benih, tapi peluang pasar di Afrika menarik untuk dikembangkan.

Kata Tony, potensi penjualan sawit di Benua Hitam tersebut sangat besar. Kondisi iklim antara Afrika dengan Indonesia memiliki kesamaan, sehingga benih itu memungkinkan ditanam di sana.

Sebelumnya, produsen benih sawit lainnya, PT Socfin Indonesia (Socfindo) sudah lebih dulu melirik pasar ekspor. Negara-negara yang menjadi tujuan ekspor Socfin adalah Liberia, Kamerun, dan Gabon, semuanya di Afrika.

Tahun ini, Socfin menargetkan ekspor benih sawit sebanyak 4 juta, naik hampir empat kali lipat dibanding ekspor 2011, sebesar 1,2 juta benih.

Dwi Asmono, Ketua Forum Komunikasi Produsen Benih Sawit Indonesia memprediksi, tahun ini, ekspor benih sawit Indonesia akan meningkat 50% dibandingkan tahun lalu yang mencapai 4,8 juta benih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×