kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tahun 2024, Aneka Tambang (ANTM) Tingkatkan Produksi Seluruh Komoditas


Kamis, 18 April 2024 / 14:57 WIB
Tahun 2024, Aneka Tambang (ANTM) Tingkatkan Produksi Seluruh Komoditas
ILUSTRASI. Logo PT Aneka Tambang Tbk. REUTERS/Beawiharta


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tahun ini, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) akan meningkatkan kinerja produksi dan penjualan seluruh komoditas inti. Hal ini dilakukan sebab perseroan optimis tren permintaan emas di Indonesia akan kembali meningkat di tahun 2024 diikuti pula oleh komoditas lainnya. 

“ANTAM berfokus pada strategi pengembangan berbasis pelanggan di dalam negeri terutama pada produk bijih nikel, dan bauksit. ANTAM juga tetap optimis tren permintaan emas di Indonesia akan kembali meningkat di tahun 2024 dan akan cenderung stabil hingga beberapa tahun ke depan,” ungkap Nicolas D. Kanter Direktur Utama ANTM dalam laporan tahunan ANTM 2023, yang dikutip Kamis (18/04).

Ia menambahkan, ANTAM juga berkomitmen untuk terus melakukan pengembangan proyek strategis sebagai bentuk dukungan atas hilirisasi mineral dan terus berfokus untuk melaksanakan bisnis yang berkelanjutan.

Pada produk feronikel, di tahun ini ANTAM menargetkan volume produksi dan penjualan masing-masing sebesar 22.464 TNi. Target produksi feronikel tumbuh 5% dari capaian produksi feronikel tahun 2023 sebesar 21.473 TNi, sedangkan target penjualan feronikel tumbuh 12% dari capaian penjualan feronikel tahun 2023 sebesar 20.138 TNi. 

Baca Juga: Laba Bersih Telkom (TLKM) Turun 5,78% Menjadi Rp 6,05 Triliun di Kuartal I-2023

“ANTAM telah memperhitungkan tingkat utilisasi dan kestabilan operasi pabrik feronikel ANTAM di Kolaka, Sulawesi Tenggara dalam penetapan target produksi dan penjualan feronikel,” ungkapnya.

Untuk komoditas bijih nikel, pada tahun 2024 ANTAM menargetkan total produksi bijih nikel yang digunakan sebagai bahan baku pabrik feronikel ANTAM dan penjualan kepada pelanggan domestik sebesar 20,58 juta wmt, tumbuh 53% dari capaian produksi bijih nikel tahun 2023 sebesar 13,45 juta wmt. 

Penjualan bijih nikel pada tahun 2024 ditargetkan mencapai 18,75 juta wmt atau tumbuh 60% dari capaian penjualan bijih nikel tahun 2023 sebesar 11,71 juta wmt. 

Pada segmen logam mulia, di tahun 2024 ANTAM secara berkelanjutan melanjutkan inovasi produk-produk dan layanan penjualan logam mulia. ANTAM menargetkan produksi emas tahun 2024 yang berasal dari tambang emas Pongkor sebesar 958 kg (30.800 troy oz). 

Sedangkan, untuk penjualan emas pada tahun 2024 ditargetkan mencapai 37.354 kg (1.200.959 troy oz), meningkat 43% dari capaian penjualan emas tahun 2023 sebesar 26.129 kg (840.067 troy oz). Ditambah dengan target produksi dan penjualan logam perak direncanakan masing-masing sebesar 5.668 kg (182.230 troy oz).

Pada segmen bauksit dan alumina, seiring dengan penetapan larangan ekspor bijih bauksit yang telah berlaku pada tahun 2023, ANTAM akan berfokus dalam pengembangan penjualan bijih bauksit di pasar domestik. 

Untuk komoditas bijih bauksit, perseroan menargetkan volume produksi tahun 2024 sebesar 3,47 juta wmt sesuai dengan tingkat kebutuhan bauksit pabrik Chemical Grade Alumina (CGA) Tayan dan proyeksi penjualan bijih bauksit kepada pelanggan pihak ketiga. 

Baca Juga: KInerja Dayamitra Telekomunikasi (MTEL) Bertumbuh di Kuartal I 2024

Target produksi ini tumbuh mencapai 72% dibandingkan capaian produksi bauksit tahun 2023 sebesar 2,01 juta wmt. 

Terkait penjualan bijih bauksit, ANTAM menargetkan tingkat penjualan sebesar 3,05 juta wmt, meningkat signifikan 103% dibandingkan capaian penjualan bauksit tahun 2023 sebesar 1,50 juta wmt.

“Secara keseluruhan, target operasional yang dicanangkan oleh Perusahaan pada tahun 2024 bersifat dinamis dan terbuka untuk menyesuaikan dengan tingkat penyerapan pasar dan harga komoditas di pasar domestik maupun global,” kata Nicolas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×