kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gara-gara corona virus, Traveloka dikabarkan PHK karyawan


Rabu, 08 April 2020 / 12:06 WIB
Gara-gara corona virus, Traveloka dikabarkan PHK karyawan
ILUSTRASI. TRAVELOKA DORONG KUNJUNGAN WISATAWAN ASING: Dari kiri: Public Relation Director Traveloka Sufintri Rahayu, Senior Vice President Insurance & Partnership Yady Guitana, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Rizki


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Traveloka, startup layanan pemesanan perjalanan dikabarkan akan memberhentikan sebagian besar stafnya. Menurut sumber yang dikutip Nikkei Asia Review, pandemi virus corona menurunkan permintaan bepergian menjadi salah satu penyebabnya. 

Pemutusan hubungan kerja (PHK) akan melibatkan 100 orang atau 10% karyawan di startup tersebut. Kejadian tersebut sudah terjadi pada pekan lalu. Beberapa dari mereka setengah gajinya masih dibayar secara reguler. 

Industri pariwisata memang menjadi yang paling dirugikan karena virus corona ini. Sebab permintaan hotel, restoran dan perjalanan menjadi bisnis yang terimbas buruk. Apalagi tujuan liburan di Indonesia paling populer yakni Bali ditutup karea pembatasan pelancong asing. Begitu juga perjalanan domestik juga dibatasi karena pemerintah menginstrusikan untuk bekerja dan belajar dari rumah. 

Baca Juga: Bank Mandiri gandeng Traveloka untuk memperkuat bisnisnya di segmen pariwisata 

Traveloka ketika dihubungi Nikkei Asia Review belum berkomentar secara resmi tentang PHK. Tetapi selama panggilan konferensi pada Selasa, Caesar Indra, yang mengepalai bisnis transportasi Traveloka, mengatakan perusahaan telah mendapat permintaan pengembalian uang (refund) dari pelanggan cukup besar karena rencana perjalanan harus ditunda akibat pandemi corona.

"Kami mulai melihat penurunan perjalanan dan pemesanan serta volume refund cukup besar bulan Februari di Thailand, ketika pemerintah mereka mencegah orang bepergian. Situasi menjadi menurun setelah itu," kata Indra seperti dikutip Asia Nikkei Review

Traveloka juga ekspansi ke Thailand, Vietnam dan Filipina. Perusahaan yang didirikan pada tahun 2012 ini telah berkembang di luar Asia Tenggara ketika meluncurkan layanan di Australia pada Februari tahun lalu. Perusahaan yang sekarang senilai US$ 1 miliar ini juga memiliki bisnis layanan keuangan, aktivitas gaya hidup kepada pengguna pada platformnya. 

Baca Juga: Gelombang PHK akibat corona menerpa ratusan pegawai Ramayana Depok ...

Kalau menurut sumber Nikkei Asia Review, kalau bukan karena corona virus, Traveloka tidak perlu memberhentikan staf. "Traveloka adalah salah satu perusahaan dengan disiplin keuangan yang sangat bijaksana," kata seorang sumber. 

"Tapi coronavirus ini sangat memukul mereka."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×