kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Impor kedelai naik akibat produksi lokal rendah


Rabu, 18 Mei 2016 / 16:37 WIB
Impor kedelai naik akibat produksi lokal rendah


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Impor komoditas serealia tercatat meningkat pada kuartal pertama 2016. Salah satu produk serealia tersebut adalah kedelai. 

Peningkatan impor kedelai ini disinyalir sebagai dampak dari rendahnya atau turunnya produksi kedelai lokal yang tahun lalu diprediksi sekitar 900.000 ton. 

Namun, sebagian kalangan meragukan angka tersebut, karena sulitnya mendapatkan produk kedelai lokal di lapangan.

Direktur Eksekutif Asosiasi Kedelai Indonesia (Akindo) Yusan mengatakan, meningkatnya impor kedelai terjadi karena turunnya produksi kedelai lokal. Hal ini bisa terjadi sebagai dampak El Nino 2015 lalu. 

Ia mengatakan, kedelai merupakan salah satu sumber portein yang paling murah didapatkan masyarakat. Karena itu, bila kenaikan impor kedelai awal tahun 2016 meningkat, hal itu disebabkan tingginya harga daging sapi dan ayam yang selama ini dijadikan salah satu sumber protein masyarakat.

"Jadi kalau harga daging mahal, termasuk ayam, maka produk olahan kedelai jadi alternatifnya," ujarnya kepada KONTAN, Rabu (18/5).

Selain itu, semakin dekatnya puasa dan lebaran maka konsumsi masyarakat diprediksi meningkat. 

Para pedagang sudah mempersiapkan stok termasuk kedelai sebelum memasuki masa puasa. Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, produktivitas pekerja sudah menurun saat memasuki bulan puasa dan banyak pekerja yang cuti.

Yusan juga memprediksi akan akan kenaikan permintaan produk olahan kedelai sekitar 10% di awal Ramadhan dan turun lagi sekitar 10% saat jelang Lebaran. Pasalnya, masyarakat lebih suka mengkonsumsi daging ketimbang tahu dan tempe saat Lebaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×