kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,70   -13,79   -1.49%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kencana Energi Lestari incar pertumbuhan pendapatan dua kali lipat di tahun ini


Senin, 20 Januari 2020 / 17:43 WIB
Kencana Energi Lestari incar pertumbuhan pendapatan dua kali lipat di tahun ini
ILUSTRASI. pembangkit listrik tenaga air PLTA PT Kencana Energy Kencana Energi Lestari Tbk.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pengembang energi baru terbarukan (EBT), PT Kencana Energi Lestari Tbk optimistis bisa meraih pertumbuhan pendapatan dua kali lipat pada tahun ini.

Sekadar catatan, emiten berkode KEEN tersebut belum merilis laporan keuangan tahun 2019. Jika merujuk pada laporan keuangan tahun 2018 silam, emiten ini meraih pendapatan sebesar US$ 26,44 juta.

Baca Juga: Wijaya Karya (WIKA) dapat kas masuk Rp 10 triliun, simak rekomendasi analis

Adapun pada kuartal III-2019 lalu, pendapatan KEEN mencapai US$ 19 juta atau tumbuh 5% (yoy) secara tahunan. Apabila mengacu pada capaian tersebut, KEEN berpeluang meraup pendapatan sekitar US$ 38 juta di tahun ini.

Direktur Utama KEEN Henry Maknawi mengatakan, salah satu katalis positif yang bisa menopang kinerja KEEN pada tahun ini adalah selesainya pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Air Putih di Bengkulu.

PLTA ini memiliki kapasitas sebesar 21 megawatt (MW) dan dioperasikan melalui anak usaha KEEN, yakni PT Bangun Tirta Lestari. "Desember lalu sudah diadakan commercial operation date (COD) dan sekarang sudah jalan," kata Henry, Senin (20/1).

Catatan Kontan, KEEN membidik pendapatan dari penjualan listrik ke PLN untuk PLTA Air Putih sebesar US$ 20 juta per tahun pada tahun ini.

Baca Juga: Saham Borneo Lumbung Energi & Metal (BORN) delisting hari ini

Selain itu, KEEN juga mengincar kenaikan kinerja secara panjang melalui proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) di Madong, Tana Toraja, Sulawesi Selatan. PLTMH ini nantinya akan memiliki kapasitas sebesar 10 MW. "Sekarang masih pembangunan konstruksi dan diperkirakan selesai tahun 2021 nanti," ujar dia.

Sayangnya, Henry belum bisa menyampaikan nilai investasi yang dikucurkan KEEN untuk proyek PLTMH tersebut.

Henry juga mengaku pihaknya masih menanti realisasi dari penerbitan Peraturan Presiden tentang harga jual listrik berbasis EBT. "Nilai investasi kami juga tergantung dari kebijakan pemerintah di bidang EBT," ungkapnya.

Baca Juga: Sinopec dan Cheniere bakal teken transaksi US$ 16 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×