kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penumpang pesawat di AP II turun 4,84% pada kuartal I, penurunan Maret capai 21%


Minggu, 12 April 2020 / 16:32 WIB
Penumpang pesawat di AP II turun 4,84% pada kuartal I, penurunan Maret capai 21%
ILUSTRASI. Pergerakan penumpang pesawat di seluruh bandara Angkasa Pura II tercatat 20,79 juta penumpang, turun 4,84%.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Angkasa Pura II (Persero) mengungkapkan, dampak dari pandemi global Covid-19 belum terlalu dalam di bandara-bandara yang dikelola perusahaan ini pada kuartal pertama 2020.

"Sepanjang Januari–Maret 2020, jumlah pergerakan penumpang pesawat di rute domestik dan internasional di seluruh bandara PT Angkasa Pura II tercatat 20,79 juta penumpang atau hanya turun sekitar 4,84% dibandingkan dengan Januari–Maret 2019," ujar Presiden Direktur Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin dalam siaran pers, Rabu (08/4).

Awaluddin menjelaskan, di sisi lain justru terjadi peningkatan pergerakan pesawat sebesar 3,44% menjadi 184.776 pergerakan dari sebelumnya 178.624 pergerakan.

Baca Juga: Dampak corona, setoran dividen BUMN 2020 diperkirakan susut Rp 5,2 triliun

Pada kuartal pertama tahun lalu PT Angkasa Pura II mengelola 16 bandara. Jumlah ini naik menjadi 19 bandara pada kuartal pertama tahun ini. Tiga tambahan bandara baru adalah Radin Inten II (Lampung), HAS Hanandjoeddin (Belitung) dan Fatmawati Soekarno (Bengkulu).

Awaluddin mengatakan, sebetulnya penerbangan nasional mulai bergairah pada awal tahun ini selepas isu tiket mahal pada tahun lalu. Secara year-on-year, pada Januari 2020 jumlah penumpang naik 3,18%, lalu Februari 2020 naik 3,71%. "Tetapi pada Maret 2020 turun 21,27% karena memang masyarakat merespons cukup baik anjuran pemerintah untuk tidak bepergian ke luar kota atau ke luar negeri dan memilih stay at home dan work from home guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19,” papar Awaluddin.

Selain itu menurutnya, dampak COVID-19 memang sudah dirasakan sejak awal tahun, tapi hanya pada penerbangan internasional. Bandara-bandara PT Angkasa Pura II sebesar 70% melayani penerbangan domestik.

Baca Juga: Jam operasional 12 bandara dipersingkat di tengah wabah corona, ini daftarnya

Awaluddin mencatatkan, bandara yang mengalami penurunan penumpang paling banyak adalah Bandara Soekarno-Hatta dan Kualanamu. Di Soekarno-Hatta (Tangerang), yang merupakan bandara tersibuk di Indonesia, jumlah pergerakan penumpang sepanjang tiga bulan pertama tahun ini sebanyak 12,09 juta penumpang atau turun 5,11% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu pergerakan pesawat turun tipis 0,26% atau menjadi 93.599 pergerakan dari sebelumnya 93.847 pergerakan.

Adapun di Kualanamu (Deli Serdang) sebagai bandara tersibuk kedua yang dikelola PT Angkasa Pura II, jumlah penumpang pesawat Januari–Maret 2020 sebanyak 1,87 juta penumpang atau turun 7,71% secara year-on-year.

Pergerakan pesawat di Kualanamu justru naik 3,68% dari sebelumnya 15.657 pergerakan menjadi 16.223 pergerakan. “Kendati jumlah pergerakan penumpang mulai menurun pada Maret 2020 sebagai dampak dari pandemi Covid-19, seluruh bandara PT Angkasa Pura II tetap beroperasi normal dengan selalu mengutamakan aspek keamanan, keselamatan, pelayanan serta mematuhi peraturan yang ada,” ujar Muhammad Awaluddin.

Baca Juga: Penumpang berkurang karena korona, tapi di bandara ini masih meningkat

AP II juga mengimplementasikan berbagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 sesuai dengan instruksi regulator serta sejumlah inovasi AP II. "Sosialisasi mengenai jadwal penerbangan, informasi terkini, peraturan atau kebijakan terbaru terkait Covid-19 kami lakukan lewat berbagai platform seperti website, aplikasi INAirport, media sosial, dan juga melalui layanan contact center Airport 138,” jelas Awaluddin.

Angkasa Pura II saat ini mengelola 19 bandara yaitu Soekarno-Hatta (Tangerang), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Kualanamu (Deli Serdang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Halim Perdanakusuma (Jakarta).

Lalu, Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang), Supadio (Pontianak), Banyuwangi, Radin Inten II (Lampung), Husein Sastranegara (Bandung), Depati Amir (Pangkalpinang), Sultan Thaha (Jambi), HAS Hanandjoeddin (Belitung), Tjilik Riwut (Palangkaraya) dan Kertajati (Majalengka), Fatmawati Soekarno (Bengkulu), Sultan Iskandar Muda (Aceh) dan Minangkabau (Padang).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×