kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

1.000 situs bajakan sudah dihapus Kominfo, tetapi masih tumbuh juga


Selasa, 24 Desember 2019 / 17:41 WIB
1.000 situs bajakan sudah dihapus Kominfo, tetapi masih tumbuh juga
ILUSTRASI. Potongan adegan film The Witcher: Season I


Sumber: Kompas.com | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Beberapa hari terakhir, media sosial diramaikan dengan pemblokiran situs streaming IndoXXI. Kementerian Komunikasi dan Informatika ( Kominfo) memang tengah giat-giatnya memberangus situs-situs film bajakan.

Direktur Jenderal Aptika Kominfo, Semuel Pangerapan, menyampaikan bahwa pihaknya telah menghapus lebih dari 1.000 laman terkait pembajakan, salah satunya seperti yang dilakukan oleh IndoXXI.

Baca Juga: Soal blokir situs IndoXXI, Menkominfo: Blokir tidak seenaknya

"Kami sudah menghapus lebih dari 1.000 laman yang terkait piracy (pembajakan)," ujar Semuel seperti dikutip Kompas.com, Selasa (24/12/2019).

Penertiban situs-situs bajakan terus dilakukan karena dinilai melanggar hukum dan menggangu perekonomian Indonesia karena amat merugikan industri perfilman. Beredarnya film-film bajakan di situs-situs streaming punya imbas negatif pada iklim investasi, khususnya di industri kreatif yang tengah digalakkan pemerintah.

Dikatakannya, Kemenkominfo kesulitan memberantas situs-situs film bajakan. Ibarat mati satu tumbuh seribu, situs yang telah diblokir kembali muncul dengan nama domain lain.

Menurutnya, Kemenkominfo sampai harus bekerja keras memblokir 50-100 website ilegal setiap minggunya. Diungkapkan Samuel, pemberantasan situs-situs streaming film bajakan tak akan pernah berhenti. Jika dibiarkan, itu bisa menghambat lingkungan industri kreatif.

Baca Juga: Situs streaming film bajakan, mati satu tumbuh seribu

"Ini seperti kucing-kucingan. Tapi, kami bersama dengan asosiasi terus mengejar. Kalau kita kerja pasti digaji, kalau mereka berkarya, karya mereka harus dihargai. Untuk itu kami berupaya melindungi," ungkap dia.

Berdasarkan survei dari YouGov untuk Coalition Against Piracy (CAP) atau koalisi melawan pembajakan, pemblokiran tersebut telah dilakukan Kominfo dalam waktu enam bulan terkahir atau sekitar Juli 2019.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Susahnya Blokir IndoXXI Cs, Mati Satu Tumbuh Seribu

Penulis : Muhammad Idris

ompas.com dengan judul "Susahnya Blokir IndoXXI Cs, Mati Satu Tumbuh Seribu", https://money.kompas.com/read/2019/12/24/142900726/susahnya-blokir-indoxxi-cs-mati-satu-tumbuh-seribu.
Penulis : Muhammad Idris
Editor : Sakina Rakhma Diah Setiawan
Beberapa hari terakhir, media sosial diramaikan dengan pemblokiran situs streaming IndoXXI. Kementerian Komunikasi dan Informatika ( Kominfo) memang tengah giat-giatnya memberangus situs-situs film bajakan. Direktur Jenderal Aptika Kominfo, Semuel Pangerapan, menyampaikan bahwa pihaknya telah menghapus lebih dari 1.000 laman terkait pembajakan, salah satunya seperti yang dilakukan oleh IndoXXI. "Kami sudah menghapus lebih dari 1.000 laman yang terkait piracy (pembajakan)," ujar Semuel seperti dikutip Kompas.com, Selasa (24/12/2019). Penertiban situs-situs bajakan terus dilakukan karena dinilai melanggar hukum dan menggangu perekonomian Indonesia karena amat merugikan industri perfilman. Beredarnya film-film bajakan di situs-situs streaming punya imbas negatif pada iklim investasi, khususnya di industri kreatif yang tengah digalakkan pemerintah. Dikatakannya, Kemenkominfo kesulitan memberantas situs-situs film bajakan. Ibarat mati satu tumbuh seribu, situs yang telah diblokir kembali muncul dengan nama domain lain. Baca juga: Rusak Iklim Investasi, Alasan Menkominfo Blokir Situs IndoXXI Cs Menurutnya, Kemenkominfo sampai harus bekerja keras memblokir 50-100 website ilegal setiap minggunya. Diungkapkan Samuel, pemberantasan situs-situs streaming film bajakan tak akan pernah berhenti. Jika dibiarkan, itu bisa menghambat lingkungan industri kreatif. "Ini seperti kucing-kucingan. Tapi, kami bersama dengan asosiasi terus mengejar. Kalau kita kerja pasti digaji, kalau mereka berkarya, karya mereka harus dihargai. Untuk itu kami berupaya melindungi," ungkap dia. Berdasarkan survei dari YouGov untuk Coalition Against Piracy (CAP) atau koalisi melawan pembajakan, pemblokiran tersebut telah dilakukan Kominfo dalam waktu enam bulan terkahir atau sekitar Juli 2019.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Susahnya Blokir IndoXXI Cs, Mati Satu Tumbuh Seribu", https://money.kompas.com/read/2019/12/24/142900726/susahnya-blokir-indoxxi-cs-mati-satu-tumbuh-seribu.
Penulis : Muhammad Idris
Editor : Sakina Rakhma Diah Setiawan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×