Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Industri properti kelihatannya mulai menunjukkan perbaikan. Ini tercermin dari laporan keuangan semester I 2017 yang telah dirilis sejumlah pengembang.
Dari 20 perusahaan properti yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang sudah melaporkan kinerja mereka di paruh pertama tahun ini, 14 diantaranya berhasil menorehkan pertumbuhan laba bersih dan hanya enam perusahaan yang mengalami perlambatan. Pertumbuhan kinerja tersebut sebagian besar juga sejalan dengan peningkatan pendapatan usaha masing-masing perusahaan.
Keduapuluh emiten tersebut membukukan laba bersih sekitar 6,43 triliun selama enam bulan pertama tahun ini. Angka tersebut meningkat sebesar 45% jika dibandingkan perolehan pada periode yang sama tahun lalu yakni sebesar Rp 4,41 triliun.
Kinerja terbaik ditorehkan oleh PT Modernland Realty Tbk (MDLN) yang berhasil mencetak pertumbuhan laba bersih sebesar 902,4% menjadi Rp 245 miliar dibanding periode semester I 2016. Pertumbuhan ini sejalan dengan pertumbuhan pendapatan 28% year on year (yoy) dan dibarengi dengan penurunan beban operasi.
Lalu diikuti PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) dengan mencetak pertumbuhan laba bersih 144,6% yoy menjadi Rp 2,01 triliun, seiring dengan peningkatan pendapatan 46,8% yoy dan juga penburunan beban yang harus ditanggung perusahaan. Lihat tabel di bawah untuk daftar selengkapnya.
Sedangkan enam perusahaan yang mengalami perlambatan tersebut diantaranya PT Pikko Land Development Tbk (RODA) yang terkoreksi 88%, PT Metropolitan Development Tbk (MTLA) turun 14%, PT Cowell Development Tbk (COWL) 97%, PT Duta Anggada Realty Tbk (DART) 74,5%, PT Greenwood Sejahtera Tbk (GWSA) 55,3% dan PT Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM) melorot 45,26%.
Para pengembang berharap, kinerja mereka akan lebih baik di paruh kedua ini seiring dengan membaik ekonomi. Sehingga proyek-proyek baru yang segera dirilis akan diserap pasar. Bahkan sebagian ada yang cukup optimistis kinerja perusahaan akan lebih baik berkaca dari pencapaian marketing sales di semester I.
Indaryanto, Direktur Keuangan PT PP Properti Tbk (PPRO) mengatakan, pihaknya optimis tahun ini bisa menorehkan pertumbuhan laba bersih sekitar Rp 15%-20%. "Tahun ini kami menargetkan net profit Rp 438 miliar. Keyakinan kami ini didkung dengan terserapnya sejumlah proyek yang kami rilis. Ini terbukti dengan ada beberap proyek yang akan groudbrekaing semester II ini seperti Begawan apartemen, Grand Samaya di Bandung, Apartemen Alton Semarang dan apartemen tower Avencio di Depok," jelas Indar pada KONTAN, Senin (31/7).
Sementara Hermawan Wijaya, Direktur BSDE mengatakan, pertumbuhan signifikan kinerja perusahaan didorong oleh peningkatan pendapatan karena marketing sales yang cukup tinggi pada tahun sebelumnya. Selain itu, anak usaha Sinarmas Group ini juga berhasil menekan beban lewat efisiensi. "Kami berharap marketing sales semester II ini akan lebih tinggi seiring dengan semakin kuatnya ekonomi dan adanya rencana kami meluncurkan proyek-proyek baru yang dinantikan konsumen," kata Hermawan.
Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland, Archied Noto Pradono melihat kondisi pasar properti secara umum masih berat pada periode pertama tahun ini karena konsumen di segmen atas masih cenderung wait and see. Menurut dia, pertumbuhan kinerja Intiland tersebut lebih karena adanya penjualan dari kawasan industri Ngoro Park Industrial di Mojokerto yang cukup besar tahun ini dan pertumbuhan recurring income.
Namun, Archied masih berharap kondisi pasar properti akan membaik di paruh kedua ini. "Kami akan terus berupaya memperkuat kinerja penjualan dengan fokus memasarkan inventori serta melakukan pengembangan baru di proyek eksisting. Sedangkan untuk peluncuran proyek baru masih mencari momentum terbaik," jelasnya..
Pertumbuhan Laba Emiten Properti Semester I-2017 | |
Emiten | Pertumbuhan Laba |
PT Modernland Realty Tbk (MDLN) | 902,4% |
PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) | 144,6% |
PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) | 129% |
PT Gapura Prima Tbk (GPRA) | 101,7% |
PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) | 99,18% |
PT Sentul City Tbk (BKSL) | 93,3% |
PT Danatama Arthatama Tbk (SCBD) | 53,2% |
PT Alam Sutera Tbk (ASRI) | 30,8% |
PT Intiland Development meningkat (DILD) | 24,6% |
PT Jaya Real Properti Tbk (JRPT) | 15,6% |
PT Metropolitand Kentjana Tbk (MKPI) | 10,5% |
PT Megapolitand Development Tbk (EMDE) | 5% |
PT PP Properti Tbk (PPRO) | 2% |
PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) | 0,5% |
PT Metropolitan Development Tbk (MTLA) | -14% |
PT Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM) | -45,26% |
PT Greenwood Sejahtera Tbk (GWSA) | -55.3% |
PT Duta Anggada Realty Tbk (DART) | -74,5% |
PT Pikko Land Development Tbk (RODA) | -88% |
PT Cowell Development Tbk (COWL) | -97% |
Sumber: Laporan keuangan emiten, diolah |
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News