kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.280   0,00   0,00%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

2009, Pupuk Surplus 213.000 Ton


Kamis, 05 November 2009 / 14:26 WIB


Reporter: Uji Agung Santosa |

JAKARTA. Alokasi pupuk bersubsidi sampai akhir tahun 2009 diperkirakan akan mengalami surplus sebesar 213.000 ton. Departemen Pertanian (Deptan) memperkirakan penyerapan pupuk hanya akan mencapai 5,28 juta ton dari target 5,5 juta ton pada 2009.

Direktur Sarana Produksi Pertanian Deptan Spudnik Sujono mengatakan sampai akhir Oktober 2009 lalu penyerapan pupuk baru mencapai 54,7% atau sekitar 3 juta ton dari target 5,5 juta ton. Menurut Spudnik, penyerapan yang rendah terkait diterapkannya distribusi tertutup melalui rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) pupuk.

“Saat RDKK diterapkan maka menurun penyerapannya sehingga kemungkinan akan terjadi suplus sekitar 213.000 ton,” kata Spudnik di Jakarta, Kamis (5/11). Walaupun diperkirakan akan terjadi surplus sampai 213.000 ton namun Deptan tetap akan meminta Pusri holding menyediakan pupuk bersubsidi sampai 5,5 juta ton seperti ditargetkan sampai akhir tahun.

“Kita berkomitmen dengan Pusri holding sebesar 5,5 juta ton harus diamankan. Kalau terjadi kelebihan akan menjadi cary over di 2010,” katanya. Ini terkait dengan keinginan produsen pupuk dalam negeri untuk melakukan ekspor, saat ini kapasitas produksi pupuk sekitar 7 juta ton pertahun namun sangat tergantung dari suplai gas.

Ia melanjutkan, selain diperkenalkannya sistem baru dengan menggunakan RDKK, penyerapan yang rendah juga disebabkan oleh mulai banyaknya petani yang menggunakan pupuk majemuk. Penggunaan pupuk majemuk dan organic memang dipersiapkan untuk menekan penggunaan pupuk urea yang selama ini paling banyak menyerap subsidi.

Untuk 2010 pemerintah mengalokasikan subsidi pupuk urea sebesar 6 juta ton, SP 36 sebesar 1 juta ton, NPK sebesar 2,2 juta ton, ZA 950.000 ton dan pupuk organik sebesar 910.000 ton meningkat dari alokasi tahun lalu sebesar 450.000. Deptan pada 2010 mendapat alokasi untuk subsidi pupuk sebesar Rp 11,921 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×