Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Belitung. PT Sinar Mas Agribusiness and Food menargetkan bisa mengetahui seluruh asal usul pasokan buah sawit pada tahun 2020. Data asal usul penting untuk mengetahui kemamputelusuran hingga ke perkebunan (traceabillity to the plantation /TPP). TPP kini jadi salah satu faktor penting yang dipertimbangkan para pembeli crude palm oil (CPO).
Hingga akhir tahun lalu, Sinar Mas mencapai 100% TTP untuk 44 pabrik kelapa sawit (PKS). Dalam tiga tahun ke depan, Sinar Mas bekerjasama dengan lebih dari 430 PKS akan memastikan semua pasokan sawit memiliki data biografi yang jelas. Selain itu, Sinar Mas dan PKS juga akan memastikan seluruh rantai pasok kelapa sawit bukan berasal dari lahan terlarang.
"Kami berkomitmen menerapkan praktek-praktek pengelolaan perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan dan bertanggung jawab," jelas The Biao Ling, Managing Director Perkebunan Sinar Mas Agribusiness and Food Wilayah Sumatera, Jumat (24/8)..
Untuk mengejar target TTP, Sinar Mas menggunakan standar Golden Agri-Resources (GAR) Social and Environmental Policy (GSEP). Ini merupakan standar yang berlaku dalam mempermudah pemahaman pemasok terkait isu keberlanjutan di industri CPO.
"Melalui GSEP, kami membina petani-petani plasma, bagaimana melakukan praktik industri berkelanjutan seperti penggunaan janjang kosong dan limbah cair sebagai pupuk, hingga penggunaan burung hantu untuk menangkal serangan hama tikus," tambah S. Shamugan, Regional Controller Bangka Belitung Sinar Mas.
Sinar Mas juga menggandeng tiga perusahaan mitra guna mencapai target TTP. Ketiga perusahaan itu adalah Koltiva, Geotraceavity, dan Neste. Mereka bertugas mendata agen minyak kelap sawit dan memverifikasi kebun kelapa sawit serta petani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
