| Editor: Edy Can
JAKARTA. PT Pertamina EP kehilangan minyak mentah sebanyak 230.000 barel selama Januari hingga September 2012. Minyak mentah itu hilang dicuri di jaringan pipa yang membentang dari Tempino-Jambi hingga kilang Plaju, Palembang, Sumatera Selatan.
Manajer Hubungan Masyarakat Pertamina EP Agus Aperianto menjelaskan, aktivitas pencurian di jaringan pipa berkapasitas 11.000 barel per hari ini terjadi di beberapa titik. Namun, dia mengakui tren pencurian minyak mentah sudah menurun. "Pada September rata-rata minyak mentah yang hilang 7% dari 11.000 barel per hari,"ujar Agus saat dihubungi KONTAN, Senin (1/10).
Dia mengatakan kerugian akibat pencurian tersebut mencapai jutaan dollar Amerika Serikat. Catatan saja, rata-rata harga minyak mentah Indonesia (ICP) sepanjang Januari hingga Agustus mencapai US$ 114,82 barel. Dengan kehilangan 230.000 barel minyak mentah, Pertamina EP diperkirakan mengalami kerugian sekitar US$ 25,4 juta.
Agus mengatakan Pertamina EP bersama aparat TNI dan kepolisian sudah meneken perjanjian kerja sama untuk mengatasi masalah pencurian minyak mentah ini. Menurutnya, kegiatan ilegal itu melibatkan banyak pihak termasuk oknum aparat keamanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News