kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.901.000   -7.000   -0,37%
  • USD/IDR 16.266   57,00   0,35%
  • IDX 6.869   4,23   0,06%
  • KOMPAS100 997   -1,59   -0,16%
  • LQ45 762   -1,85   -0,24%
  • ISSI 225   -0,31   -0,14%
  • IDX30 393   -0,40   -0,10%
  • IDXHIDIV20 453   -1,74   -0,38%
  • IDX80 112   -0,26   -0,23%
  • IDXV30 113   -0,62   -0,54%
  • IDXQ30 127   -0,16   -0,13%

Carrefour Mulai Gandeng Pedagang Pasar Tradisional


Selasa, 23 Februari 2010 / 08:15 WIB
Carrefour Mulai Gandeng Pedagang Pasar Tradisional


Reporter: Nadia Citra Surya | Editor: Test Test

JAKARTA. PT Carrefour Indonesia akhirnya memenuhi janji menggandeng pasar tradisional. Sebagai tahap awal, kemarin (22/2) Carrefour menggelar pelatihan bagi pedagang pasar dari beberapa kawasan di Jakarta.Pelatihan untuk 60 orang pedagang pasar bertema Personal Hygiene for Food Handler itu berlangsung di Institut Carrefour Indonesia, Cempaka Putih Jakarta Pusat.

Direktur Urusan Korporat Carrefour Irawan Kadarman menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari kucuran kredit yang diberikan Carrefour kepada unit usaha kecil yang selama ini masih masuk dalam kategori non pemasok. "Setelah melalui beberapa tahap pelatihan, pedagang pasar akan bisa jadi pemasok," cetus Irawan.

Irawan menjelaskan, selama ini pedagang kecil kesulitan menembus pasar ritel karena terbatasanya kemampuan volume produksi, jaminan kualitas, dan jaminan kelangsungan pasokan.

Dia berjanji, Carrefour yang mengklaim telah mengucurkan kredit kepada sekitar 3.000-an pedagang sejak 2007 silam, akan melanjutkan terus program pelatihannya. "Setelah soal higienitas, kami akan lanjutkan dengan soal penataan, kemasan, perencanaan keuangan, dan perencanaan inventory," terang Irawan.

Meski menyambut baik usaha Carreofour merangkul pedagang pasar, Sekretaris Jenderal Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Ngadiran menilai ada hal yang lebih mendesak untuk dilakukan dalam waktu dekat. "Pedagang pasar membutuhkan akses untuk bisa mendapatkan barang dari pemasok besar," cetusnya (22/2).

Menurut Ngadiran, selama ini pedagang kecil hanya memiliki akses pasokan dari pedagang kecil. Sehingga, harga yang didapat pun menjadi lebih besar dibanding harga yang didapat peritel besar dari pemasok besar. Akibatnya, pedagang kecil level pasar maupun warung-warung di kawasan pemukiman menjadi kalah bersaing."Kalau jualan dengan margin yang proporsional, pasti kalah dengan ritel yang jual lebih murah," cetus Ngadiran.

Karenanya, selain memberi pelatihan usaha ke pedagang pasar, Ngadiran juga mendesak Carrefour agar memberi akses ke pemasok besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×