kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.363   -153,00   -0,93%
  • IDX 6.881   94,19   1,39%
  • KOMPAS100 999   18,24   1,86%
  • LQ45 768   13,72   1,82%
  • ISSI 223   2,37   1,08%
  • IDX30 397   6,45   1,65%
  • IDXHIDIV20 463   5,89   1,29%
  • IDX80 112   1,90   1,73%
  • IDXV30 114   0,50   0,44%
  • IDXQ30 128   2,30   1,82%

Kebagusan City Tersandung Lagi


Selasa, 16 Juni 2009 / 08:20 WIB
Kebagusan City Tersandung Lagi


Sumber: KONTAN | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Lagi-lagi proyek rumah susun sederhana milik (rusunami) Kebagusan City milik pengembang PT Perdana Gapuraprima menuai masalah. Kali ini masalahnya bukan menyangkut perizinan, melainkan protes dari warga yang tinggal di sekitar lokasi proyek itu di Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Sejak beberapa bulan terakhir, warga di sekitar lokasi rusunami itu memprotes pengembang karena mereka tak kunjung memperbaiki sarana jalan dan saluran air. Kegiatan pengerukan dan perataan tanah di proyek itu mempersempit saluran air. Akibatnya, daerah tempat tinggal warga sekitar proyek sering terendam banjir. Atas dasar itu, warga menuding pengembang tidak melakukan penataan lingkungan dengan baik.

Protes ini didengar oleh Walikota Jakarta Selatan Syahrul Effendi. Dia kemudian menyuruh anak buahnya mengecek kondisi di lapangan. “Hasilnya sedang kami teliti,” katanya, Senin (15/6).

Jika terbukti menjadi penyebab banjir, Syahrul akan segera memerintahkan Gapuraprima untuk menghentikan proyek tersebut sampai tidak ada lagi protes dari warga. “Kami harap ada pendekatan atau musyawarah dengan warga,” katanya. Menurut Syahrul, pendekatan ini penting supaya pengembang bisa memahami keluhan warga sekitar. Yang lebih penting, mereka mesti mengaspal ulang jalan dan memperbaiki sistem saluran air di wilayah itu. Catatan saja, persoalan ini juga tengah dibahas di kantor Gubernur DKI.

Kabar soal protes warga dan rencana Syahrul mengambil tindakan tegas itu memang sudah sampai ke telinga manajemen Gapuraprima. Tapi, Rosihan Saad, Sekertaris Perusahaan Perdana Gapuraprima membantah adanya protes tersebut. Dia mengaku sudah melakukan pengecekan dengan meminta penjelasan langsung dari petugas di lokasi proyek.

Menurutnya, warga yang melakukan protes itu merupakan warga RW 3 yang tinggal sekitar satu kilometer dari Rusunami. “Adapun warga yang tinggal berdekatan dengan kami adalah RW 4, dan mereka tidak protes” katanya.

Lagipula, imbuh Rosihan, proyek Gapuraprima sama sekali tidak merusak lingkungan. Semua proyek Gapuraprima sesuai dengan aturan pemerintah daerah.

Karena sudah memenuhi syarat perizinan itu, Gapuraprima akan tetap melanjutkan proyek Kebagusan City. Mereka akan menindaklanjuti protes warga, tanpa harus menghentikan pembangunan.

Pada bulan April lalu, bersama enam proyek rusunami lainnya, Kebagusan City juga kena segel Pemprov DKI karena proyek ini dinilai tak memiliki IMB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×