kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ABM Investama siapkan US$ 500 juta untuk akuisisi tambang


Selasa, 08 Mei 2018 / 21:01 WIB
ABM Investama siapkan US$ 500 juta untuk akuisisi tambang
RUPS ABM Investama


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meskipun rencana akuisisi lahan tambang batubara meleset dari yang ditargetkan, pada Mei ini, PT ABM Investama Tbk (ABMM) terus berupaya untuk merampungkan akuisisi tersebut pada tahun ini.

Saat ini, ABMM sudah mereview sekitar 125 site pertambangan yang dibidik untuk diakuisisi. Hanya saja,  masalah harga belum cocok, sehingga rencana akuisisi itu masih dalam proses.

Direktur Keuangan ABMM, Adrian Erlangga mengatakan, tujuan melaksanakan akuisisi ini lantaran lahan tambang batubara yang ada saat ini tidak cukup untuk meningkatkan kapasitas. Sementara, dari 125 lahan tambang yang sedang dibidik itu, sudah ada satu lahan tambang yang paling prospek.

Namun, Adrian masih enggan membeberakan lokasinya. Ia hanya bilang, kebanyakan lahan tambang yang dibidik di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur. “Setidaknya ada lima kandidat yang masuk top list," tuturnya pada konfrensi pers di Hotel Aston, Jakarta Selatan, Selasa (8/5).

Dari lima top list lahan tambang batubara itu, nilai cadangannya beragam, berkisar 10 juta ton sampai 125 juta ton. Hanya saja, kata Adrian, pihaknya mencari batubara dengan jenis kalori medium atau 4.000 Kkcal per kilogram (Kg).

Untuk mendukung pembelian lahan tambang, ABMM sudah mendapatkan support dari dua bank dengan kisaran pinjaman mencapai US$ 200 juta dan US$ 150 juta. Sementara dana dari kas internal mencapai US$ 150 juta. Sehingga total dana yang tersedia mencapai US$ 500 juta.

Terkait kinerja, tahun ini, ABMM menargetkan produksi batubara sampai 9 juta ton. Realisasi pada kuartal I sudah mencapai 2,5 juta ton. Saat ini perusahaan akan meningkatkan suplai kebutuhan dalam negeri (domestic market obligation/DMO) dari sebelumnya hanya 21% menjadi 25% sesuai arahan pemerintah dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

“Tahun depan (2019) kami bisa meningkatkan produksi sampai 11 juta ton. Itu bisa saja di luar dari rencana akuisisi,” imbuh Adrian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×