Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Pemerintah bersiap menggelar tender Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) mulut tambang dengan kapasitas 1.200 megawatt (MW) tahun ini. PLTU mulut tambang ini untuk mengakomodasi melimpahnya pasokan batubara dengan kualitas kalori rendah di tanah air sebagai sumber energi.
Selama ini pemerintah sudah menggelar lelang untuk 2.900 MW. Dari jumlah ini sebagian sudah memasuki tahap pra-kualifikasi tender. Sementara sebesar 700 MW sudah ada pemenangnya dan telah meneken perjanjian jual beli tenaga listrik atau Power Purchase Agreement (PPA).
Hendra Sinadia, Deputi Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) mengusulkan, agar lebih banyak investor yang minat menggarap setrum mulut tambang ini, pemerintah perlu memberikan kemudahan. Misalnya, "Aturan tentang cost-based pricing untuk jangka panjang," katanya kepada KONTAN, Rabu (23/3).
Menurut data APBI dan PricewaterhouseCoopers Indonesia, jumlah cadangan batubara berkalori rendah di Indonesia porsinya mencapai 28,39% dari total cadangan batubara nasional yang diperkirakan 31,4 miliar ton. Sementara dalam catatan pemerintah jumlah cadangan batubara berkalori rendah yang bisa menjadi bahan bakar PLTU mulut tambang tersebut mencapai 9,5 miliar ton.
Bambang Gatot Ariyono, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut pemerintah berupaya membuat regulasi agar peruntukan batubara kalori rendah diprioritaskan untuk kebutuhan bahan bakar PLTU mulut tambang.
Selain itu pemerintah juga telah menetapkan skema harga PLTU mulut tambang ini, yakni biaya produksi, ditambah dengan margin 25% khusus untuk batubara yang dipasok ke PLTU mulut tambang. Kepastian pasokan batubara tersebut diharapkan bisa merangsang pertumbuhan PLTU mulut tambang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













