kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.969.000   -22.000   -1,10%
  • USD/IDR 16.905   1,00   0,01%
  • IDX 6.690   55,82   0,84%
  • KOMPAS100 966   10,18   1,06%
  • LQ45 754   9,46   1,27%
  • ISSI 212   1,53   0,73%
  • IDX30 392   4,77   1,23%
  • IDXHIDIV20 473   5,83   1,25%
  • IDX80 110   1,27   1,17%
  • IDXV30 115   0,99   0,87%
  • IDXQ30 129   1,64   1,29%

Ada insentif, ATPM tertarik program mobil murah


Rabu, 25 Januari 2012 / 08:50 WIB
Ada insentif, ATPM tertarik program mobil murah
ILUSTRASI. Costumer Service melayani calon jemaah haji di BCA Syariah Jakarta./pho KONTAN/Carolus Agus Wwaluyo.


Reporter: Sofyan Nur Hidayat | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Para produsen otomotif agen tunggal pemegang merek (ATPM) mengaku akan ambil bagian dalam program mobil murah dan ramah lingkungan atau low cost and green car (LCGC) jika insentif yang diberikan pemerintah menarik. Sampai saat ini mereka masih menunggu rincian insentif yang akan diberikan pemerintah.

Endro Nugroho, Direktur Pemasaran PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), mengatakan, program LCGC sebenarnya menarik, akan tetapi ATPM harus mengetahui terlebih dahulu ketentuan teknis dan insentif yang akan diberikan pemerintah. Dia berharap pemerintah secepatnya mengeluarkan aturan pasti tentang program tersebut. "Makin cepat makin baik. Kita sudah tertinggal dari Thailand," katanya, Selasa (24/1).

Thailand memang lebih maju dalam program mobil murah dan ramah lingkungan. Bahkan sejak 2008 lalu, beberapa produsen mobil di Thailand sudah terlibat dalam program ini antara lain Nissan, Honda, dan Mitsubishi. Bagi Endro, sekarang adalah momentum yang tepat untuk bisa menyalip Thailand. Apalagi kepercayaan investor semakin tinggi sejak menyandang Indonesia menyandang peringkat investment grade.

Menurut Endro, ATPM akan terlibat bila dalam jangka panjang program itu menarik. Setelah semuanya jelas, diperlukan persiapan produksi sekitar dua tahun, hingga akhirnya produk otomotif murah dan ramah lingkungan itu bisa beredar di pasar.

Namun begitu, Endro tidak yakin semua ATPM siap dengan program itu. Menurutnya hanya merek yang sudah berpengalaman dalam produksi di Indonesia yang tertarik program itu. Suzuki sendiri, menurutnya, siap mengikuti program LCGC jika aturannya sudah jelas.

Sebelumnya, pemerintah dalam hal ini Kementerian Perindustrian telah mengusulkan rencana program mobil murah ke kantor Kementerian Koordinator Perekonomian. Rencana itu juga sudah disampaikan ke pelaku usaha otomotif nasional.

Dalam usulannya, mobil dengan harga jual maksimal Rp 100 juta akan mendapatkan insentif, seperti bebas bea masuk impor komponen, bahan baku dan mesin peralatan. Kementerian Perindustrian juga meminta pembebasan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM), termasuk pembebasan 30% nilai investasi akan dibebaskan dari pajak pendapatan.

Jongkie Sugiarto, Presiden Direktur PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI), mengatakan, rencana itu baru usulan insentif dari Kementerian Perindustrian. "Kalau sudah diputuskan, baru ATPM bisa berhitung," katanya.

Menurut Jongkie, pemberian insentif pajak akan sangat membantu suksesnya program ini. Apalagi, saat ini 30% dari harga jual memang masuk kas pemerintah dalam bentuk pajak bea masuk, PPN, dan PPnBM. Sedangkan bea balik nama dan STNK masuk ke kas pemerintah daerah.

Selain insentif, menurut Endro, hal yang harus dipertimbangkan dalam memproduksi mobil murah adalah syarat lokalisasi komponen. Dalam rancangan aturan yang diajukan oleh Kementerian Perindustrian, komponen dalam mobil murah pada tahun pertama minimal sebesar 40%, tahun ketiga naik menjadi 60% dan tahun kelima sebesar 80% dari total komponen yang digunakan.

Budi Darmadi, Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Kementerian Perindustrian, mengatakan, aturan low cost and green car akan dikeluarkan secara bertahap. "Pertama mengenai peraturan dan insentif, lalu mengenai importasi atau bea masuk dan terakhir mengenai pajak final," kata Budi.

Dia menambahkan, saat ini aturan mengenai program ini sudah sampai tahap finalisasi. Dia berharap, peraturan secara keseluruhan bisa terbit semua sebelum tahun 2012 berakhir. Dengan terbitnya aturan tersebut, maka ATPM bisa langsung ikut bergabung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×