Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Digitalisasi melanda berbagai sektor, termasuk pendidikan. Beberapa tahun terakhir, institusi pendidikan mengandalkan layanan software as service (SaaS) produktivitas untuk mendukung operasional dan pembelajaran. SaaS adalah model penyediaan perangkat lunak yang dapat diakses melalui cloud.
Namun, perubahan besar dari penyedia SaaS global mengharuskan institusi pendidikan mengevaluasi kembali strategi teknologi mereka. Setelah Google mengakhiri penyimpanan gratis tanpa batas pada 2022, kini Microsoft mengumumkan pembaruan signifikan pada layanan edukasinya.
Dengan meningkatnya biaya dan terbatasnya fitur, institusi pendidikan menghadapi tantangan baru dalam menjaga efisiensi serta aksesibilitas. Maka mulai ada opsi beralih ke solusi yang lebih stabil, skalabel, dan memberikan kendali penuh atas data.
Mulai Januari 2025, Microsoft akan mengimplementasikan perubahan besar pada paket Microsoft 365 Education, termasuk penghentian Office 365 A1 Plus, pembatasan penyimpanan hanya 100 terabyte (TB) per tenant. Serta penyesuaian lisensi yang membatasi penggunaan aplikasi seperti Word, Excel, dan PowerPoint hanya dalam versi web.
Baca Juga: Scola Bantu Manajemen Sekolah Jadi Semakin Digital
Dengan kebijakan ini, banyak sekolah mungkin dipaksa untuk beralih ke paket berbayar yang lebih mahal. Atau mengalokasikan kembali sumber daya untuk mempertahankan fungsionalitasnya.
Tak cuma biaya, ada juga risiko privasi dan kepatuhan yang semakin mengkhawatirkan. Sekolah mengelola volume data yang sangat sensitif. Mulai catatan akademik siswa, informasi keuangan, hingga riset penting.
Berdasarkan data Netwrix tahun 2024, hampir 80% institusi pendidikan menjadi target serangan siber setiap tahun. Selain itu, regulasi seperti FERPA dan GDPR mewajibkan pengelolaan data yang aman, privat, dan dapat diaudit—persyaratan yang tidak selalu dapat dipenuhi oleh layanan SaaS.
Sebagai solusi, banyak sekolah kini mulai mempertimbangkan pendekatan on-premise untuk sistem produktivitas mereka. Dibandingkan SaaS yang rawan kenaikan harga langganan dan perubahan fitur tanpa pemberitahuan, solusi on-premise menawarkan stabilitas jangka panjang, biaya yang lebih terprediksi, serta skalabilitas penyimpanan yang fleksibel.
Dengan data yang disimpan secara lokal, sekolah juga dapat memastikan perlindungan privasi yang lebih baik sekaligus mematuhi standar kepatuhan yang berlaku.
Salah satu solusi on-premise yang dirancang untuk mendukung kolaborasi di lingkungan pendidikan adalah Synology Office Suite. Dengan fitur penyimpanan file yang aman, pengaturan izin berbagi yang fleksibel, pengeditan dokumen secara real-time, serta sistem komunikasi instan, solusi ini membantu sekolah meningkatkan efisiensi dalam manajemen akademik.
Baca Juga: Alibaba Cloud Luncurkan ACS bagi Pelanggan untuk Merevolusi Sistem Pembagian Kerja
Baik untuk proyek kelompok siswa maupun pengelolaan dokumen bagi staf pengajar, Synology Office Suite menghadirkan ekosistem yang mendukung produktivitas tanpa ketergantungan pada layanan pihak ketiga.
"Bagi administrator teknologi informasi, solusi ini menyederhanakan pengelolaan sistem dengan antarmuka terpusat, pemantauan kesehatan perangkat, serta alat audit untuk memastikan kepatuhan," tulis Synology dalam rilis, Kamis (6/2). . Kontrol akses tingkat lanjut juga memungkinkan delegasi tugas yang lebih efisien di dalam tim IT, menjaga keamanan dan kelancaran operasional secara menyeluruh.
Meskipun perubahan dari penyedia SaaS besar dapat mengganggu operasional institusi pendidikan dalam jangka pendek, ini juga membuka peluang bagi institusi pendidikan mengadopsi sistem yang lebih aman, hemat biaya, dan berkelanjutan.
Dengan beralih ke solusi produktivitas on-premise, institusi pendidikan dapat membangun fondasi digital yang lebih kuat, mendukung kebutuhan pengajar dan siswa dalam jangka panjang. Serta memastikan keamanan dan kendali penuh atas data mereka.
Selanjutnya: Cara Daftar DTKS Online dan Offline untuk Syarat Daftar KIP Kuliah 2025
Menarik Dibaca: Hailuo AI Video Kungfu Bisa Ubah Foto Jadi Video Lewat HP Gratis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News