kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ADB teken kredit investasi pembangkit geotermal US$175,3 juta di Sumatra Selatan


Senin, 26 Maret 2018 / 11:27 WIB
ADB teken kredit investasi pembangkit geotermal US$175,3 juta di Sumatra Selatan
ILUSTRASI. Sumur uap pembangkit listrik geotermal


Sumber: Asian Development Bank (A,Pressrelease.id,Tech in | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - MANILA, PHILIPPINES. Bank Pembangunan Asia (ADB) hari ini, 26 Maret 2018, menandatangani perjanjian pinjaman sekitar US$ 175,3 juta dengan PT Supreme Energy Rantau Dedap (SERD). Pinjaman ini ditujukan untuk membiayai tahap kedua proyek pembangkit listrik panas bumi di Sumatera Selatan, Indonesia.

Sebagai bagian dari pembiayaan, ADB juga akan mengelola pinjaman tambahan yang disediakan oleh Clean Technolgy Fund (CTF), yang merupakan jumlah rollover dari fasilitas CTF yang ada untuk tahap pertama proyek. Pinjaman CTF untuk tahap pertama membantu mengkonfirmasi ukuran sumber daya komersial dan memungkinkan proyek untuk melanjutkan ke pembiayaan konstruksi dan operasi.

“Pembiayaan bertahap yang inovatif ini membuktikan bahwa alokasi risiko yang memadai memungkinkan sektor swasta untuk berhasil mengembangkan proyek-proyek panas bumi di Indonesia,” kata Yuichiro Yoi, Kepala Unit untuk Indonesia di Departemen Operasi Sektor Swasta ADB. “Proyek ini juga menunjukkan komitmen kuat Indonesia untuk mengembangkan sumber energi terbarukan guna mendiversifikasi bauran energinya dan mengurangi emisi karbonnya.”

Dengan sekitar 29.000 megawatt (MW) potensi dalam pembangkit listrik panas bumi, Indonesia memiliki sekitar 40% dari cadangan panas bumi dunia, menjadikannya sumber daya penting bagi negara untuk mencapai komitmennya untuk mengurangi emisi karbon dioksida sebesar 29% pada tahun 2030. proyek akan membantu Indonesia lebih dekat dengan tujuan ini, dengan fasilitas panas bumi Rantau Dedap diharapkan dapat menghasilkan lebih dari 90 MW listrik, yang akan menghasilkan hingga 130.000 rumah, menciptakan lapangan kerja, dan menghindari lebih dari 400.000 ton emisi karbon dioksida setiap tahun pada tahun 2021 .

SERD adalah perusahaan patungan yang terdiri dari pengembang tenaga panas bumi Indonesia, PT Supreme Energy; perusahaan perdagangan dan investasi Jepang, Marubeni Corporation; utilitas listrik Jepang Tohoku Electric Power; dan pemimpin energi global ENGIE. Selain ADB, Bank Jepang untuk Kerjasama Internasional dan tiga bank komersial di bawah jaminan dari Nippon Export and Investment Insurance menyediakan pembiayaan untuk proyek tersebut bernilai sekitar $ 188,8 juta dan $ 125,9 juta, masing-masing.

Proyek ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan ADB untuk mengatasi risiko dan mengurangi dampak perubahan iklim di negara-negara anggota berkembang di wilayah tersebut. Beberapa proyek di Indonesia yang disetujui oleh ADB termasuk pendanaan US$ 350 juta untuk proyek Pengembangan Geothermal Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi 320 MW dan Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Muara Laboh 80 MW, yang mencapai financial close pada tahun 2014 dan 2017, dan juga didukung oleh CTF.

CTF adalah salah satu dari empat program yang terdiri dari Dana Investasi Iklim dan menyediakan negara-negara berpenghasilan menengah dengan sumber daya konsesional untuk demonstrasi, penyebaran, dan transfer teknologi rendah karbon. ADB mengelola lebih dari $ 1,1 miliar pendanaan CTF di seluruh operasi berdaulat dan non-negara.

ADB, yang berbasis di Manila, didedikasikan untuk mengurangi kemiskinan di Asia dan Pasifik melalui pertumbuhan ekonomi yang inklusif, pertumbuhan yang berkelanjutan secara lingkungan, dan integrasi regional. Didirikan pada tahun 1966, perusahaan ini dimiliki oleh 67 anggota — 48 dari wilayah tersebut.

*Artikel ini disalin dari siaran pers yang ditayangkan di Pressrelease.id 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×