Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) dalam waktu dekat akan membentuk semacam anak usaha untuk membangun sarana transportasi massal, monorel. Sejauh ini, PT Adhi Karya sudah melaksanakan pertemuan dengan pemerintah daerah.
"Kami masih berusaha menyimpulkan dulu. Memang benar ada pertemuan dengan pemda untuk membentuk semacam anak usaha antara BUMD dengan BUMN," ujar Direktur PT Adhi Karya Tbk, Pundjung Setya Brata, Kamis (18/9).
Menurut Pundjung, kemacetan tidak hanya terjadi di ibukota, namun juga kota-kota satelit di sekitarnya. Bahkan, kemacetan berawal dari kota satelit tersebut.
"Guna mengatasi kemacetan luar biasa, maka kita tidak hanya bisa membangun moda transaksi umum di pusat kota saja, harus dari asalnya," imbuh Pundjung.
Menurut rencana, ADHI menawarkan rencana berupa tiga jalur, yaitu jalur dari Bekasi Timur menyusuri jalan tol menuju Cawang, dari Cibubur ke Cawang dan ke Kota, serta jalur dari Palmerah menuju Pluit. Jalur-jalur ini pun akan terintegrasi dengan Commuter Line.
"Commuter Line akan kita hubungkan di Stasiun Palmerah, kemudian ke Dukuh Atas, sekaligus memanfaatkan tiang monorail yang sudah ada di Sepanjang Kuningan, di daerah Senayan," imbuh Pundjung.
Jumlah total rute mencapai 65 km, dan rencananya akan dibangun dalam dua tahap. Tahap pertama, Bekasi Timur menuju Cawang dan rute Cibubur-Cawang-Kota. Tahap kedua adalah pembangunan rute Palmerah-Pluit. Namun, sejauh ini ADHI belum menghitung dana yang dibutuhkan.
"Dananya masih kami hitung secara detil, yang jelas pendanaannya belum kita disclose dulu, tapi pendanaan itu nanti akan diusahakan dengan skema tertentu, modal sendiri 30% dan utang 70%. Modal berasal dari BUMD dan BUMN. Berapa share yang akan diberikan ke Adhi Karya, nanti akan kami ungkapkan," pungkasnya. (Tabita Diela)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News