Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten konstruksi, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) telah mengantongi restu pemegang saham untuk rights issue sebanyak 7,12 miliar saham seri B dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Adhi Karya menargetkan dapat menyerap dana hingga Rp 1,89 triliun dari aksi korporasi tersebut.
Selain itu, Adhi Karya juga mendapatkan persetujuan untuk penambahan modal melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 1,97 triliun. Nantinya, dana PMN tersebut akan digunakan pada penyertaan modal di proyek-proyek jalan tol.
Direktur Utama PT Adhi Karya Tbk Entus Asnawi mengatakan, PMN sudah disetujui dan telah masuk Undang-Undang (UU) APBN. Kini, ADHI sedang menunggu proses penerbitan peraturan pemerintah (PP).
“Saat ini, sudah tahap persetujuan dari tim privatisasi dan proses drafting untuk RPP (Rancangan Peraturan Presiden). Nilai dari PMN adalah sebesar Rp 1,97 triliun,” ujar Entus dalam konferensi pers, Kamis (7/4).
Baca Juga: Pemegang Saham Adhi Karya (ADHI) Restui Rencana Rights Issue
Entus memerinci, dari total dana PMN sebesar Rp 1,97 triliun tersebut akan dipergunakan untuk penyertaan modal pada jalan Tol Solo-Jogja-Kulonprogo sebesar Rp 1,40 triliun. Kemudian, dana sejumlah Rp 390 miliar akan dialokasikan untuk jalan tol Jogjakarta-Bawen. Sisanya, Rp 185 miliar akan digunakan untuk proyek SPAM Karian-Serpong.
Entus melanjutkan, setelah PMN ini turun maka akan ada rights issue yang diharapkan nilainya mencapai sekitar Rp 1,89 triliun. Dana yang dihimpun dari rights issue tersebut akan dialokasikan untuk menambah kekurangan penyertaan modal dari PMN pada 3 proyek tersebut.
“Sedangkan, sisa dana rights issue akan dialokasikan pada proyek pembangunan fasilitas pengelolaan limbah terpadu tahap II di Medan senilai Rp 495 miliar.
Penyertaan modal di proyek jalan tol JORR Elevated Cikunir-Ulujami Rp 662 miliar, dan preservasi Jalan Lintas Sumatra Selatan Rp 177 miliar. Nah, inilah penggunaan dana yang dihimpun dari rights issue,” pungkas Entus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
