kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Adhi Karya (ADHI) Raih Kontrak Bendungan di Sulawesi Selatan


Jumat, 01 Juli 2022 / 10:40 WIB
Adhi Karya (ADHI) Raih Kontrak Bendungan di Sulawesi Selatan
ILUSTRASI. Perusahaan konstruksi Adhi Karya. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Vina Elvira | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) bersama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), dan China CAMC Engineering Co., Ltd. menandatangani kontrak untuk paket pekerjaan pembangunan Bendungan Jenelata di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan senilai Rp 4,15 triliun, dengan porsi pengerjaan oleh ADHI sebesar 22,15%. Kontrak ini merupakan salah satu jejak yang dibuat ADHI di bulan Juni 2022.

Berdasarkan siaran pers yang diterima Kontan.co.id Kamis (30/6), sampai dengan Mei 2022, ADHI telah merealisasikan perolehan kontrak baru sebesar Rp 9,9 triliun. 

Jumlah tersebut naik sebesar 98% dibandingkan perolehan kontrak pada Mei 2021 yang lalu sebesar Rp5,0 triliun.

Beberapa kontrak baru yang didapatkan ADHI di Mei 2022 di antaranya Pekerjaan Jalan Tol Yogyakarta – Bawen seksi 6, dan pembangunan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Cibitung.

Baca Juga: Adhi Commuter Properti (ADCP) Tebar Dividen 20% dari Laba Bersih Tahun 2021

"Kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru sampai dengan bulan Mei 2022, meliputi lini bisnis Konstruksi sebesar 86%, Properti sebesar 6%, dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya," ungkap Corporate Secretary ADHI Farid Budiyanto, dalam keterangannya. 

Selain lini bisnis, kontrak ini juga meliputi berbagai tipe pekerjaan yang terdiri dari proyek jalan dan jembatan sebesar 58%, gedung sebesar 9%, proyek infrastruktur lainnya seperti pembuatan dermaga, jalur kereta api, sumber daya air dan proyek energi, serta proyek lainnya sebesar 33%.

Berdasarkan segmentasi sumber dana, lanjut dia, realisasi kontrak baru yang bersumber dari Pemerintah sebesar 18%, sumber dari BUMN dan BUMD sebesar 6%, sementara proyek kepemilikian swasta/lainnya termasuk proyek investasi sebesar 76%.

"Peningkatan kontrak baru ini diharapkan dapat berkontribusi positif terhadap revenue di tahun 2022," pungkas dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×