kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Adhi Karya mengincar proyek Pertamina


Rabu, 16 Mei 2018 / 11:00 WIB
Adhi Karya mengincar proyek Pertamina


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk berupaya semakin melebarkan sayapnya ke bisnis jasa konstruksi minyak dan gas (migas). Perusahaan pelat merah itu kini sedang mengikuti tender proyek refinery development master plan (RDMP) milik PT Pertamina di Balikpapan, Kalimantan Timur senilai US$ 4 miliar atau Rp 60 triliun.

Tak sendiri, Adhi Karya bergabung dalam sebuah konsorsium. Anggota konsorsium yang lain adalah GoldStar Co Ltd dari Korea Selatan dan Saipem SpA asal Italia.

Konsorsium Adhi Karya tadi sudah lolos tahap awal seleksi. "Kami sudah lolos, ada empat konsorsium itu, untuk proyek kami masih tunggu bid in," terang Pundjung Setya Brata, Direktur Operasi II PT Adhi Karya Tbk di Jakarta, Selasa (15/5).

GoldStar bukan mitra baru Adhi Karya. Sebelumnya, kedua perusahaan sudah bahu-membahu mengerjakan proyek Kilang Cilacap senilai sekitar US$ 800 juta.

Sementara dalam pekerjaan engineering, procurement, and construction (EPC), Adhi Karya juga bukan pemain kemarin sore. Perusahaan berkode saham ADHI di Bursa Efek Indonesia tersebut sudah mengerjakan pembangkit listrik di Kalimantan dan Sumatra serta pabrik gula.

Adapun proyek EPC yang masih berjalan berupa pabrik amonia di Gresik, Jawa Timur. Proses pengerjaannya kini sampai tahap commissioning. Tahap ini meliputi kegiatan pemeriksaan dan pengujian instalasi peralatan terpasang. Tujuannya untuk mendapatkan kepastian sistem proyek berjalan dengan aman.

Kontrak baru

Sambil menunggu proyek RDMP Balikpapan, Adhi Karya melanjutkan perburuan kontrak baru. Hingga April 2018, mereka mengantongi kontrak baru Rp 3,8 triliun. Kontrak baru itu antara lain berupa Rp 279,5 miliar proyek RSKIA tahap II, Rp 164 miliar Apartemen Cordova dan Rp 153 miliar Novotel Bali.

Pembagian sektoralnya terdiri dari 88,2% konstruksi dan energi, 9,5% properti serta sisanya sektor lain. Kalau dari jenis proyek, perinciannya meliputi 71,3% gedung, 17,3% jalan dan jembatan serta 11,4% proyek lain.

Tanpa menyebutkan waktu spesifik, manajemen Adhi Karya mengatakan dalam waktu dekat akan mengantongi lagi kontrak baru senilai Rp 3 triliun. "Dapat dikatakan (saat ini) kami dapat proyek Rp 7 triliun dari yang direncanakan 26 triliun sampai Desember 2018 mendatang," tutur Budi Harto, Direktur Utama Adhi Karya Tbk.

Selanjutnya, Adhi Karya masih akan bekerja keras memenuhi target kontrak baru sepanjang tahun ini. Mereka memperkirakan komposisi pemberi kerja kontrak baru terdiri dari 45% BUMN, 35% pemerintah dan 20% perusahaan swasta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×