Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Pasca merger PT Adhi Persada Properti (APP) dengan PT Adhi Persada Realti (APR) ingin melipatgandakan pertumbuhan bisnis pada tahun 2016.
Strateginya, Adhi Persada Properti akan mulai membangun properti yang berjenis komersial untuk mendampingi bisnis utama APP pada bidang pembangunan apartemen untuk tempat tinggal dan investasi.
"Kami membidik pertumbuhan 20% pada tahun mendatang," kata Bindut Dewanto, Sekretaris Korporasi PT Adhi Persada Properti, kepada KONTAN, Senin (23/11).
Tak hanya apartemen, APP akan membangun hotel, pusat pembelanjaan (mal), dan perkantoran untuk memperbesar pendapatan berulang (recurring income) dengan target kinerja penjualan dan laba tumbuh dua digit.
Misalnya, anak perusahaan PT Adhi Karya Tbk (ADHI) ini masih akan mengembangkan properti di Grand Dhika City kawasan Bekasi Timur.
Dengan kepemilikan lahan (landbank) seluas 10 hektar (ha) di Bekasi Timur, APP akan membangun satu mal dengan kapasitas tiga lantai, satu tower apartemen berkapasitas 800 unit, serta satu hotel di atas lahan seluas 4.000 meter persegi-5.000 meter persegi (m2).
Investasi proyek ini senilai Rp 400 miliar.
Bindut bilang, pengembangan properti di Bekasi Timur ini merupakan sinergi bisnis dengan induk usaha melalui proyek transport oriented development (TOD).
Seperti diketahui, Adhi Karya sebagai pemenang tender pembangunan kereta api ringan atau light rail transit (LRT) yang akan membangun proyek tahap I Cibubur-Cawang.
"Bekasi Timur akan terlewati jalur MRT tersebut," jelasnya.
APP tidak ingin bergerak pada satu lini.
Selanjutnya, perusahaan masih akan mengembangkan proyek di Grand Dhika City kawasan Jatiwarna.
Bindut bilang, dengan investasi Rp 600 miliar, pihaknya akan membangun satu tower apartemen, hotel, dan perkantoran di atas lahan seluas 6.000 m2 dari total landbank 4 ha di Jatiwarna.
Perusahaan berplat merah ini akan mulai memasarkan kedua proyek ini di semester I-2016 dengan rencana pembangunan proyek pada semester II-2016.
Selain itu, perusahaan juga berencana untuk membangun apartemen di Malang dan Surabaya.
Pasalnya, permintaan apartemen di luar kota terbilang tinggi seiring dengan perkembangkan ekonomi di wilayah tersebut.
Revisi Target
Rupanya, APP ikut terkena dampak perlambatan ekonomi.
Bindut menambahkan, pihaknya tidak akan mencapai target bisnis sehingga perusahaan telah merevisi target bisnis untuk tahun 2015 ini karena penurunan daya beli konsumen akibat perlambatan ekonomi.
"Konsumen cenderung menahan diri untuk membeli apartemen," katanya.
Adapun, Adhi Properti membidik pendapatan penjualan sebesar Rp 1,4 triliun dengan target laba Rp 69,29 miliar pada akhir tahun 2015.
Sayangnya, Bindut enggan menyampaikan realisasi penjualan dan laba menjelang akhir tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News