kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Agar dapat bertahan, Duniatex akan PHK karyawannya?


Selasa, 13 Agustus 2019 / 04:41 WIB
Agar dapat bertahan, Duniatex akan PHK karyawannya?
ILUSTRASI. Produk tekstil saat pameran perdagangan Trade Expo Indonesia


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Duniatex Group dikabarkan mengalami kredit macet. Kesulitan keuangan muncul akibat salah satu entitasnya, yaitu PT Delta Dunia Sandang Textile (DDST) gagal menunaikan kewajibannya membayar bunga senilai US$ 13,4 juta atas pinjaman sindikasi dari 14 bank senilai total US$ 260 juta pada 10 Juli 2019.

Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat Usman mengatakan, tidak menuntup kemungkinan DDST melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) guna efisiensi keuangan perusahaan.

Baca Juga: Bank siapkan strategi untuk mengantisipasi berlanjutnya kegagalan Duniatex

Menurutnya, masalah keuangan industri tekstil diakibatkan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang berimbas dengan penurunan marjin. Sementara, dari internal biaya produksi bisa saja menghambat arus keuangan DDTS.

“Akan tetapi saya harap jangan sampai PHK, perlu bertahan dengan melakukan efisiensi dan efektifikasi lainnya,” kata Ade kepada Kontan.co.id, Senin (12/8).

Baca Juga: Menyisir aset di 25 pabrik, Duniatex mulai mencari cara melunasi utang

Berdasarkan catatan Kontan.co.id sebelumnya Duniatex Group mulai ambil ancang-ancang mempersiapkan strategi melunasi tagihan-tagihannya. Kini, konsultan keuangan yang ditunjuk yaitu AJCapital Advisory tengah menyisir aset di 25 pabrik dari enam entitas Duniatex Group.

Di sisi lain, Duniatex Group berkomitmen untuk tak melakukan PHK terhadap pekerjanya. Duniatex Group terdiri atas enam entitas perusahaan di tiga lini produksi dan mempekerjakan 45.000 pekerja di 25 pabrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×