kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.439.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.405   30,00   0,19%
  • IDX 7.812   13,98   0,18%
  • KOMPAS100 1.184   -0,59   -0,05%
  • LQ45 959   0,88   0,09%
  • ISSI 227   0,13   0,06%
  • IDX30 489   0,88   0,18%
  • IDXHIDIV20 590   1,24   0,21%
  • IDX80 134   -0,05   -0,04%
  • IDXV30 139   -1,25   -0,90%
  • IDXQ30 163   0,24   0,15%

Air Asia Rencanakan Penambahan 70 Armada dan Buka Hanggar di Indonesia


Kamis, 05 September 2024 / 17:15 WIB
Air Asia Rencanakan Penambahan 70 Armada dan Buka Hanggar di Indonesia
CEO Capital A, Tony Fernandes (kiri) hadiri media roundtable AirAsia di Jakarta.


Reporter: Leni Wandira | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA - PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) atau Indonesia AirAsia menargetkan penambahan 70 armada selama lima tahun mendatang. Selain itu makapai berbiaya hemat ini juga berniat membangun hanggar di Tanah Air. 

Menurut Tony Fernandes, CEO Capital A untuk merealisasikan rencana ekspansi tersebut perusahaan membutuhkan dana sekitar sebesar US$ 80 juta atau setara Rp1,23 triliun untuk pengadaan pesawat. 

Saat ini AirAsia Indonesia tercatat memiliki 30 armada. Dengan penambahan 70 armada baru dalam 5 tahun mendatang, maka total armada yang dimiliki bisa mencapai 100 armada. 

"Kami berencana untuk mengumpulkan dana melalui pasar saham di Indonesia (IDX)," ujar Tony dalam acara media roundtable eksklusif yang digelar di Fairmont Hotel Jakarta, Kamis (5/9).

Melalui penambahan armada ini, Air Asia berharap bisa meningkatkan layanan penerbangannya. Saat ini Air Asia menguasai pangsa pasar global sekitar 16%, sedangkan di dalam negeri menguasai pasar sekitar 11%. Rencananya perusahaan akan melakukan penggalangan dana melalui pasar modal sebesar US$50 juta serta dari pembiayaan bank sebanyak US$30 juta hingga US$40 juta.

Baca Juga: Air Asia Targetkan Tambah 36 Rute Baru Hingga Akhir Tahun 2024

Selain itu, perseroan juga berencana untuk membangun hangar besar di Indonesia dan menciptakan zona perdagangan bebas untuk mendukung industri perawatan dan manufaktur pesawat. Tony yakin, Indonesia memiliki peluang besar di sektor layanan penerbangan, termasuk kargo dan pemeliharaan pesawat (MRO).

Pasalnya, keadaan saat ini harga tiket pesawat domestik memiliki perbedaan yang cukup signifikan daripada tiket perjalanan domestik di negara lain.

"Pasalnya, biaya operasional yang tinggi, terutama terkait bahan bakar dan pajak impor suku cadang pesawat. Kami telah melobi pemerintah selama bertahun-tahun untuk menurunkan biaya ini agar maskapai penerbangan dapat menurunkan harga tiket dan Kami ingin membuat penerbangan di Indonesia lebih terjangkau," pungkasnya.

Selanjutnya: KPU Jakarta: 3 Paslon Cagub dan Cawagub Belum Belum Serahkan Ijazah

Menarik Dibaca: Astra Property Gelar Living First – CreArt 2024, Tawarkam Promo Menarik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×