kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   -12.000   -0,82%
  • USD/IDR 15.190   15,00   0,10%
  • IDX 7.778   2,76   0,04%
  • KOMPAS100 1.211   -0,08   -0,01%
  • LQ45 985   0,16   0,02%
  • ISSI 229   -0,19   -0,08%
  • IDX30 505   0,76   0,15%
  • IDXHIDIV20 610   0,72   0,12%
  • IDX80 138   0,14   0,10%
  • IDXV30 143   1,44   1,02%
  • IDXQ30 169   0,14   0,08%

Airlangga Sebut Penerapan B40 Bisa Selamatkan Devisa Rp 404,32 Triliun


Selasa, 24 September 2024 / 18:45 WIB
Airlangga Sebut Penerapan B40 Bisa Selamatkan Devisa Rp 404,32 Triliun
ILUSTRASI. JAKARTA,27/7-BAHAN BAKAR B 40.Dua pegawai menunjukkan bahan bakar B40 usai uji jalan kendaraan B40 di Jakarta, Rabu (27/7/2022). Pemerintah terus berupaya mendorong penerapan wajib bahan bakar minyak (BBM) biodiesel B40 pada tahun 2025.


Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus berupaya mendorong penerapan wajib bahan bakar minyak (BBM) biodiesel B40 pada tahun 2025. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia siap untuk menerapkan wajib bahan bakar minyak (BBM) biodiesel B40 pada tahun 2025. Ia menilai penerapan B40 ini dapat mengurangi impor solar dan berpotensi selamatkan devisa Rp 404,32 triliun.

"Biodiesel ini memanfaatkan 54,52 juta kilo liter dan mengurangi impor solar dan Indonesia sudah menerapkan B35 dan akan ditingkatkan menjadi B40 di 2025," jelas Airlangga  dalam acara Green Initiative Conference 2024 di Jakarta, Selasa, 24 September 2024.

Baca Juga: Pemerintah Pangkas Tarif Pungutan Ekspor CPO, Subsidi Biodiesel Terancam

Menurut Airlangga hingga saat ini tidak ada kendala dalam proses produksi B40. Program peningkatan biodiesel B35 menjadi B40 merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menjalankan transisi energi dari ketergantungan pada bahan bakar fosil ke sumber energi terbarukan. Nantinya, pemberlakuan B40 akan menyedot banyak penggunaan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) sebagai bahan dasar untuk BBM tersebut.

"Pasokan CPO akan tetap mencukupi kebutuhan B40," ujarnya. 

Di sisi lain pemerintah juga mendorong pemanfaatan BBM rendah sulfur. Penggunaan BBM rendah sulfur ini untuk menekan emisi karbon.

"Indonesia merencanakan berbagai mitigasi, termasuk perubahan RON ke RON yang lebih tinggi. Alhamdulillah RON 88 sudah tidak ada dan kita juga mendorong program berbasis baterai listrik," ucapnya. 

Baca Juga: Tarif Pungutan Ekspor CPO Dipangkas, AALI Optimis Produsen Sawit Makin Kompetitif

Selanjutnya: BI Segera Luncurkan Central Counterparty, Dorong Peningkatan Investor Asing

Menarik Dibaca: Tips Menuju Mental yang Sejahtera

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP)

[X]
×