kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AISA Siapkan Belanja Modal Rp 808 M


Rabu, 17 April 2013 / 07:16 WIB
AISA Siapkan Belanja Modal Rp 808 M
ILUSTRASI. Karyawan memeriksa daftar harga motor baru di salah satu diler di Tangerang Selatan, Selasa (14/9). KNTAN/arolus Agus Waluyo/14/09/2021.


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Amailia Putri

JAKARTA. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk bersiap melakukan sejumlah ekspansi untuk mengerek kinerja tahun ini. Perusahaan yang memiliki kode saham AISA ini telah menyiapkan dana sebesar Rp 808,9 miliar untuk membesarkan bisnisnya.

Perincian penggunaan dana itu, perusahaan ini menganggarkan dana Rp 369,5 miliar untuk pembangunan dua pabrik penggilingan padi (rice mill). Tambahan pabrik baru akan membuat kapasitas produksi beras AISA naik dua kali lipat menjadi 240.000 ton per tahun.

Pabrik baru ini ditargetkan bisa beroperasi tahun ini. Keduanya berlokasi di Jawa Tengah. Dengan demikian, dua rice mill ini akan memberikan kontribusi terhadap pendapatan Tiga Pilar tahun ini.

Selanjutnya, anggaran sebesar Rp 303 miliar akan digunakan untuk divisi perkebunan, yaitu kelapa sawit. Dana tersebut akan digunakan untuk menambah lahan baru seluas 770 hektare (ha). Adapun, sekitar Rp 136,4 miliar dialokasikan bagi divisi makanan.

Dana itu akan digunakan untuk menambah jumlah lini produksi dari pabrik. "Penambaham lini produksi ini untuk produk lama dan produk baru kami," kata Yulianni Liyuwardi, Sekretaris Perusahaan, Selasa (16/4). Namun, ia masih belum mau membocorkan produk-produk makanan baru yang dimaksud.

Menaikkan harga

Dengan rencana ekspansi itu, Stefanus Joko Mogoginta, Direktur Utama Tiga Pilar, berani memasang target pendapatan perusahaan yang ia pimpin di tahun ini di kisaran Rp 5 triliun. Angka itu meningkat drastis dari pencapaian tahun lalu yang mencapai Rp 2,74 triliun.

Mayoritas pendapatan atau sekitar 60% dari total pendapatan masih disumbang dari hasil penjualan beras. Sementara, sekitar Rp 2 triliun diperoleh dari divisi makanan. Selain dari produk makanan yang ada, AISA juga akan mendapat suntikan fulus dari PT Subafood Pangan Jaya.

Seperti diketahui, AISA telah mengakuisisi produsen pengolah makanan Subafood Desember 2012 lalu. Proyeksinya, Subafood akan memperoleh pendapatan sekitar Rp 200 miliar. "Sisanya, pendapatan diperoleh dari (bisnis) kelapa sawit," tutur Stefanus.

Informasi saja, Tiga Pilar berencana melakukan pemisahan unit usaha (spin off) di sektor perkebunan. Pemisahan unit bisnis ini dilakukan dengan catatan apabila penanaman lahan sudah mencapai 34.000 ha.

Manajemen AISA bisa memperkirakan, aksi korporasi itu bisa tercapai pada 2014 mendatang. Kisaran dana yang dapat diraup dari pemisahan usaha ini mencapai US$ 340 juta, dengan asumsi harga US$ 10 juta per ha.

Selain mengandalkan peningkatan produksi, perusahaan itu juga berupaya melakukan pengembangan jaringan distribusi, terutama distribusi di pasar luar Jawa. Langkah ini dilakukan untuk memaksimalkan penjualan. Langkah lain yang akan dilakukan untuk meningkatkan kinerja adalah menaikkan harga jual makanan.

Stefanus bilang, strategi itu harus dilakukan menyusul ada kenaikan biaya produksi. Rencananya, Tiga Pilar Sejahtera akan menaikkan harga produk sekitar 5%. Kenaikan harga mulai dilakukan pada Mei 2013 nanti. "Kenaikan upah buruh membuat beban biaya naik sekitar 3%, ditambah kenaikan tarif listrik dan bahan baku sekitar 2%," beber Stefanus.

Adapun kenaikan harga akan terjadi pada produk makanan konsumsi, seperti, snack, permen, biskuit, dan mi instan. Sementara harga basic food seperti mie telor dan vermicelli tetap. Pasalnya, kenaikan itu tidak mempengaruhi beban produksi basic food perusahaan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×