kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.321.000   -16.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.675   65,00   0,39%
  • IDX 8.274   121,80   1,49%
  • KOMPAS100 1.150   20,83   1,85%
  • LQ45 828   21,81   2,70%
  • ISSI 292   3,80   1,32%
  • IDX30 433   11,22   2,66%
  • IDXHIDIV20 495   13,50   2,81%
  • IDX80 128   2,92   2,34%
  • IDXV30 137   2,82   2,10%
  • IDXQ30 138   3,59   2,67%

Alasan Rajawali Group lepas saham META


Selasa, 12 September 2017 / 21:21 WIB
Alasan Rajawali Group lepas saham META


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - Rajawali Group melalui PT Hijau Makmur Sejahtera telah melepas kepemilikan sahamnya di PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) pada Jumat (8/9). Dari aksi korporasi tersebut Rajawali Group meraup dana sebesar Rp 864 miliar.

Hijau Makmur Sejahtera melepas kepemilikan sebesar 21% di META sebesar 3,2 miliar lembar saham kepada PT Matahari Kapital Indonesia (MKI) dengan harga Rp 270 per lembar. MKI merupakan perusahaan yang terafiliasi dengan Direktur Utama META saat ini.

Rajawali Group memandang keputusan melepas kepemilikan tersebut saat ini adalah waktu yang sangat tepat karena dijual di saat sektor infrastruktur sedang bagus sehingga harga yang didapat juga cukup bagus.

"Kami hanya punya 21%. Buat kami dengan porsi minoritas tersebut tetap kurang maksimal juga untuk dipertahankan," kata Satrio Tjai, Managing Director PT Rajawali Corpora, pada KONTAN, Selasa (12/9).

Meskipun sudah melepas saham META, Rajawali Group tetap tertarik untuk kembali berinvetasi di sektor infrastruktur. Namun, rencana untuk kembali menggeluti sektor tersebut akan tergantung peluang yang ada. "Saat ini kami masih menunggu waktu yang tepat. Kami terbuka untuk semua proyek, kami terbuka di jalan tol, power plant. Tapi kami masih harus mempelajari dulu semua proposal yang masuk," kata Satrio.

Setelah divestasi saham META, Rajwali Group masih akan tetap fokus bmengembangkan bisnis bisnis existing yaitu perkebunan kelapa sawit, tambang emas, tambang batubara, transportasi, media, dan properti.

Menurut Kepala Riset Koneksi Kapital, Alfred Nainggolan. keputusan dari Grup Rajawali ini memiliki dampak positif dan negatif bagi Rajawali. Dari sisi Rajawali, penjualan ini sudah di atas nilai buku dengan harga yang jauh di atas pasar juga. 

Sisi negatifnya, apabila Grup Rajawali tidak mampu mendapatkan perusahaan semacam META atau perusahaan untuk investasi baru yang tidak mampu sebaik META dalam membukukan laba, maka hal ini akan memberikan efek negatif bagi Rajawali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×