kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.910.000   -13.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Alibaba ungkap kendala e-commerce berkembang di RI


Selasa, 05 Desember 2017 / 14:33 WIB
Alibaba ungkap kendala e-commerce berkembang di RI


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Alibaba, perusahaan e-commerce asal China milik miliuner Jack Ma mengungkapkan bahwa kebiasaan masyarakat Indonesia yang gemar melakukan transaksi jual beli di media sosial merupakan fenomena yang tak biasa.

Vice President Alibaba Group Brian Wong mengatakan, idealnya masyarakat lebih memilih menggunakan platform perdagangan daring ketimbang media sosial. Sebab, berjualan media sosial tidak sepenuhnya terpercaya.

"Menariknya, sejumlah pengguna di Indonesia yang menggunakan media sosial. Memang itu tidak ideal. Ketika menggunakan metode e-commerce yang sudah ada, ada sistem pembayaran, sudah terpercaya," ujarnya di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Selasa (5/12).

Adapun ia mengungkapkan bahwa Indonesia yang sedang berubah dari ekonomi tradisional ke ekonomi digital memiliki kendala terkait banyaknya orang Indonesia yang belum punya rekening sendiri.

“Tantangan yang dialami pelaku e-commerce di China sama dengan di Indonesia. Hal itu sudah pernah dihadapi, lebih familiar bagi investor di China, kondisinya agak mirip dengan yang ada di Indonesia,” kata dia.

Adapun kendala lainnya yakni soal pengiriman barang kepada konsumen. Hal itu lantaran Indonesia adalah negara kepulauan. “Sebagai negara kepulauan dengan lebih dari 17 ribu pulau. Isu logistik menjadi tantangan bagi e-commerce," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×