kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AlloFresh Manfaatkan Dana Rp 1 triliun untuk Kembangkan Operasional dan Teknologi


Jumat, 04 Maret 2022 / 18:23 WIB
AlloFresh Manfaatkan Dana Rp 1 triliun untuk Kembangkan Operasional dan Teknologi
ILUSTRASI. AlloFresh memanfaatkan pendanaan Rp 1 triliun untuk mengembangkan operasional dan teknologi.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Trans Retail Indonesia bekerjasama dengan Bukalapak dan Growtheum Capital Partners meluncurkan AlloFresh, sebuah platform belanja kebutuhan sehari-hari secara daring. AlloFresh memulai bisnisnya dengan pendanaan awal sebesar Rp 1 triliun.

Sebagai informasi, platform belanja online AlloFresh menawarkan lebih dari 150.000 SKU dari sekitar 10.000 pemasok. Sementara, Trans Retail Indonesia memiliki rangkaian produk yang luas dan hubungan lebih dari 25 tahun dengan pemasok dan produsen produk makanan dan rumah tangga di Indonesia.

Platform belanja AlloFresh dikombinasikan dengan kekuatan teknologi Bukalapak sehingga pelanggan dapat dengan mudah melakukan pemesanan baik melalui aplikasi/website online maupun melalui fitur “Click & Go” di toko-toko Transmart di seluruh Indonesia.

Satria Hamid, Vice President Corporate Communications PT Trans Retail Indonesia menjelaskan saat ini pasar sudah berubah dan teknologi berkembang dengan sangat pesat. Dengan ini, pola konsumsi masyarakat juga terus begeser.

Baca Juga: AlloFresh, JV Bukalapak (BUKA) & Trans Retail Milik Orang Terkaya Ketiga di Indonesia

Maka dari itu, Trans Retail sebagai korporasi, bertindak cepat membaca pasar dan berbenah. Salah satunya diterjemahkan dengan kerja sama bersama Bukalapak untuk membuat platform belanja online yakni AlloFresh.

Perihal pendanaan Rp 1 triliun ini, Satria mengatakan, dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan usaha AlloFresh menjadi lebih besar baik dari segi operasional dan teknologi.

"Pendanaan ini untuk mengembangkan usaha ini menjadi lebih besar karena platform belanja online dan offline akan saling melengkapi satu dengan lainnya. Kami optimistis ini akan bisa memberikan nilai tambah bagi masing-masing pihak di mana kami punya visi misi yang sama yakni mengembangkan industri ritel di Tanah Air," ujar Satria kepada Kontan.co.id, Jumat (4/3).

Satria melihat dengan pengembangan usaha ini, akan menguntungkan konsumen. Sebab, Trans Retail dapat memberikan pilihan platform belanja yang lebih beragam, produk yang bermutu baik, dan efisiensi waktu konsumen karena barang dapat diantar cepat ke rumah.

Sebagai informasi, AlloFresh merupakan platform belanja yang memafasilitasi konsumen untuk berbelanja secara online di gerai Transmart. Untuk saat ini, aplikasi AlloFresh telah direalisasikan pada 7 toko Transmart di Jakarta dan sekitarnya. Satria mengatakan, Jakarta dipilih sebagai pasar pertama karena melihat pangsa pasarnya yang besar.

Adapun dalam waktu dekat, seiring dengan perkembangan teknologi dan pola konsumsi masyarakat, aplikasi AlloFresh akan terus diperluas ke toko-toko Transmart di pulau Jawa. Tidak menutup kemungkinan terus dimekarkan ke gerai di luar pulau Jawa pada tahun ini.

Satria berharap, konsep belanja online ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat Indonesia sebagai solusi dari hidup hemat dan efisien di masa pandemi yang masih terus bergulir.

Sebelumnya, Bouzeneth Benaouda, President Director & CEO PT Trans Retail Indonesia percaya bahwa sinergi operasional dan keuangan antara Trans Retail Indonesia, Bukalapak, dan Growtheum sangat menarik karena adanya kombinasi keahlian yang melekat pada masing-masing pihak mulai dari sourcing, distribusi, teknologi, dan keuangan untuk menjadi pemimpin di segmen pengiriman barang kebutuhan sehari-hari.

"Kami optimistis bahwa hal ini akan meningkatkan pengalaman para pengguna kami dan membantu kami menghadirkan produk-produk berkualitas dengan nilai yang baik," ujarnya, Selasa (1/3).

Dia mengklaim, AlloFresh akan menjadi satu-satunya tempat untuk mengakses rangkaian produk dari berbagai merek dan label tersendiri di Indonesia hanya dengan beberapa klik.

Olivier Legrand, Transaction Advisory Member Growtheum Capital Partners yang sebelumnya menjabat sebagai MD LinkedIn Asia Pacific menambahkan, aktivitas e-commerce di Indonesia mengalami kenaikan yang cukup signifikan sejak tahun 2019.

Namun, jumlah orang yang berbelanja kebutuhan sehari-hari secara daring masih terhitung kecil, yaitu kurang dari 2% dari total pengeluaran ritel barang kebutuhan sehari-hari di Indonesia, dibandingkan dengan 14% di Korea Selatan, 11% di China, dan 10% di Jepang.

"Angka ini tergolong sangat rendah karena kebutuhan sehari-hari menyumbang 50% dari semua pengeluaran ritel di Asia Tenggara," ujarnya.

Legrad mengatakan, antusias dapat menjadi menjadi bagian dari perjalanan ini sebagai Independent Commissioner PT AlloFresh yang akan memberikan kenyamanan dalam belanja barang sehari-hari secara daring pada jutaan masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Trans Retail Luncurkan AlloFresh Gandeng Bukalapak dan Growtheum Capital Partners

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×