Reporter: Merlinda Riska | Editor: Amailia Putri
JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk menyiapkan tenaga penuh untuk ekspansi ke pasar luar negeri. Setelah PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin), anak usaha lainnya, PT Sigma Cipta Caraka (Telkomsigma) kini sedang mengambil ancang-ancang serupa. Negara tujuan ekspansi antara lain Singapura, Hong Kong, dan Jerman.
Direktur Utama Telkomsigma, Judi Achmadi mengatakan, ekspansi ke mancanegara ini berjalan seiring dengan aksi Telin yang akan melebarkan sayap bisnis di 11 negara. Negara-negara itu adalah Myanmar, Timor Leste, Arab Saudi, Australia, Malaysia, Hong Kong, Qatar, Singapura, Korea Selatan, Macau, dan Taiwan.
Ke depan, Telkomsigma akan membangun pusat data (data center) di 11 negara itu. "Untuk tahap awal, kami akan menggarap data center di Singapura dan Hong Kong," ujar Judi, Rabu (27/3). Ekspansi mancanegara itu mulai akan dilakukan tahun ini.
Di Singapura, Telkom telah memiliki pusat data seluas 3.000 meter persegi (m2) dengan bangunan empat lantai. Lokasinya ada di sekitar Bandara Udara Internasional Singapura, Changi Airport. "Tapi, untuk konsep smarter data center, spesifikasi tier 3 dan tier 4 baru kami jual bulan depan," kata Judi.
Di Hong Kong, Telkomsigma akan bersinergi dengan Telin. Jadi, Telin mengoperasikan layanan mobile virtual network operational (MVNO), Telkomsigma yang menggarap operasional pusat data. Telin telah memenangkan tender aplikasi di Hong Kong. Maka, kesempatan Telkomsigma untuk membuka bisnis pusat data di negeri mantan jajahan Inggris itu besar.
Selain di dua negera itu, Telkomsigma juga menyewa pusat data di Jerman. Bangunannya terdiri dari tujuh lantai dengan luas 20.000 m2. Namun, Telkomsigma belum bisa optimal menjual layanan pusat data itu. Sebab, tiga lantai gedung itu masih dipakai oleh perusahaan pusat data Jerman. "Kontrak mereka sampai 2016," tutur Rudy.
Kerek kinerja
Sementara, untuk bisnis di dalam negeri, Telkomsigma berambisi meningkatkan pangsa pasar. Akhir tahun lalu, pangsa pasar perusahaan berkisar 32%-33%. Tahun ini, targetnya bisa merebut pasar hingga 40%. Seperti diketahui, beberapa saat lalu, perusahaan itu telah mengakuisisi data center milik IBM di Sentul, Jawa Barat seluas 4.000 m2.
Dalam pelaksanaannya, anak usaha Telkom ini bekerja sama dengan IBM selama 10 tahun. Tidak hanya di bidang operasional, tetapi juga kerjasama dalam hal penjualan. Sebelumnya, manajemenTelkom pernah mengatakan, pihaknya menargetkan bisa memiliki minimal 24.000 m2 data center di dalam negeri. Bahkan, Telkom sedang membidik daerah lainnya untuk pengembangan pusat data. Daerah yang dimaksud antara lain Tangerang, Surabaya, dan Balikpapan.
Dari bisnis ini, Judi optimistis, Telkomsigma bisa membukukan pendapatan sebesar Rp 1 triliun tahun ini. Adapun kontribusi dari bisnis pusat data dipatok sekitar 45% dari total pendapatan Telkomsigma atau setara dengan Rp 450 miliar. Sepanjang tahun lalu, pendapatan Telkomsigma tercatat Rp 800 miliar. Porsi bisnis pusat data sekitar 35% dari total pendapatan atau nilainya berkisar Rp 280 miliar.
Artinya, tahun ini, manajemen Telkomsigma memasang target pendapatan dari bisnis pusat data ini bisa meningkat sebesar 60% year on year (yoy). Sedangkan jumlah pelanggan ditargetkan bisa meningkat dari 200 perusahaan tahun lalu, menjadi 300 perusahaan tahun ini. Judi bilang, target pelanggan utama Telkomsigma adalah perusahaan-perusahaan sedarah alias perusahaan BUMN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News