kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Andalkan produk non kosmetik, Martina Berto (MBTO) incar pertumbuhan penjualan 20%


Jumat, 16 Juli 2021 / 19:15 WIB
Andalkan produk non kosmetik, Martina Berto (MBTO) incar pertumbuhan penjualan 20%
ILUSTRASI. Pabrik Martina Berto di Sukaresmi, Cikarang. KONTAN/Arfyana Rahayu


Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen kosmetik, PT Martina Berto Tbk (MBTO) optimistis bisa memperbaiki kinerja keuangannya di sisa tahun 2021. Manajemen MBTO membidik pertumbuhan penjualan bersih sebesar 20% hingga akhir tahun nanti.

Sekadar catatan, penjualan neto MBTO tergerus 42,45% (yoy) menjadi Rp 50,10 miliar pada kuartal I-2021. Di sisi lain, rugi bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk MBTO berkurang 2,47% (yoy) menjadi Rp 23,64 miliar.

Direktur Utama PT Martina Berto Tbk Bryan David Emil mengatakan, target pertumbuhan penjualan bersih tersebut tergolong moderat dan diharapkan bisa tercapai.

Dia menjelaskan, bisnis tata rias (make up) MBTO mengalami tekanan di masa pandemi Covid-19. Ini mengingat adanya perubahan perilaku konsumen di era pandemi yang kini selalu memakai masker ketika melakukan kegiatan di luar rumah. Alhasil, sebagian konsumen memilih mengurangi konsumsi make up.

Manajemen MBTO tetap berupaya menjaga penjualan produk make up meski harus diakui bahwa mereka tidak bisa secara agresif menjual produk tersebut. Oleh karena itu, MBTO juga mencari peluang bisnis lain dengan menjual produk di luar make up, seperti hair and body skin hingga produk jamu.

Baca Juga: Emiten Kosmetik Berharap dari Bisnis Kesehatan dan Jamu

“Kami sudah memiliki produk jamu Berto Immunku yang dapat membantu menaikkan imunitas,” imbuh Bryan, Kamis (15/7).

Berto Immunku diluncurkan pada Desember 2020 lalu. Produk asli Indonesia ini mengandung meniran, jahe, kunyit, kencur, temulawak, dan madu.

MBTO akan lebih agresif menjual produk jamu tersebut di semester kedua berhubung perusahaan ini telah menjalin kerja sama strategis dengan PT Penta Valent pada awal tahun ini.

Dalam catatan Kontan.co.id, Penta Valent dikenal sebagai distributor di sektor farmasi. Penta Valent memasok obat-obatan ke lebih dari 14.988 apotek, 4.536 toko obat, dan 1.325 rumah sakit, sementara produk kesehatan atau kosmetik dipasok ke lebih dari 27.918 gerai dengan total keseluruhan lebih dari 70.000 pelanggan aktif.

Di samping itu, MBTO juga mendistribusikan produknya melalui PT Tigaraksa Satria Tbk dan PT SAI Indonesia.

Manajemen MBTO juga tengah menjajaki kerja sama dengan tiga distributor lain untuk memudahkan penjualan produk. “Sudah ada kerja sama. Nama perusahaannya apa, tunggu tanggal mainnya saja,” ujar Bryan.

Sementara itu, Bryan mengaku bahwa pihaknya belum menentukan besaran capital expenditure (capex) atau belanja modal di tahun ini lantaran masih memantau situasi pandemi Covid-19 di Indonesia.

Yang terang, MBTO tengah berusaha melakukan efisiensi di banyak departemen bisnis sembari meningkatkan produktivitas, perbaikan efektivitas pemasaran, perbaikan rantai pasok, hingga peningkatan penggunaan IT di bagian manufaktur.

Selanjutnya: Gandeng Mitra Baru, PT Martina Berto Tbk (MBTO) Memperkuat Lini Bisnis Farmasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×