kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45921,71   -13,81   -1.48%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Anggota DPR RI dan DPD RI Dapil Maluku temui SKK Migas, ini yang dibahas


Jumat, 22 November 2019 / 14:41 WIB
Anggota DPR RI dan DPD RI Dapil Maluku temui SKK Migas, ini yang dibahas


Reporter: Filemon Agung | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menerima audiensi perwakilan Anggota DPR RI dan DPD RI Dapil Maluku pada Kamis (21/11).

Audiensi ini diterima oleh Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto yang didampingi oleh Sekretaris SKK Migas, Deputi Perencanaan, Deputi Operasi, Deputi Keuangan dan Monetisasi, Deputi Dukungan Bisnis dan Deputi Pengendalian.

Baca Juga: Sumur TLJ-247 dongkrak produksi migas Prabumulih Field

SKK Migas dalam siaran persnya menjelaskan, pada audiensi tersebut, anggota DPR RI dan DPD RI Dapil Maluku menyampaikan pandangan dan aspirasi masyarakat Maluku terkait Proyek Masela.

Selain itu, Dwi Soetjipto menyampaikan beberapa hal terkait hasil kunjungannya ke Maluku pada awal November 2019 lalu. Dwi turut menyampaikan terima kasih atas dukungan yang diberikan Gubernur Maluku, Bupati Kepulauan Tanimbar, DPRD dan elemen masyarakat Maluku serta masyarakat lokasi proyek di Kepulauan Tanimbar terhadap proyek Masela tersebut.

"Sehingga hal-hal yang terkait dengan dukungan Pemerintah Daerah berjalan dengan lancar dan memberikan dampak positif bagi upaya Pemerintah Pusat dan SKK Migas untuk memastikan proyek Masela dapat beroperasi sesuai jadwal yang telah ditetapkan," ujar Dwi, dikutip Jumat (22/11).

Selain paparan terkait peluang dan potensi proyek Masela yang diharapkan memberi manfaat bagi daerah serta menggerakkan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja. Dwi menjelaskan juga mengenai perkembangan terkini proyek Masela pasca disetujuinya Revisi POD dibulan Juli 2019, dan tantangan pengembangan proyek Masela.

Hal ini meliputi upaya SKK Migas dan Inpex untuk mendapatkan pembeli gas sebagai salah satu syarat dapat berjalannya proyek Masela serta tantangan harga LNG yang masih rendah saat ini.

Baca Juga: Harga minyak terkoreksi tipis karena ketidakpastian penyelesaian perang dagang

Lebih jauh Dwi menyampaikan perlunya setiap komponen yang terlibat mengedepankan komunikasi dan upaya mencari solusi bersama atas segala hambatan dan tantangan yang akan muncul sampai selesai dan beroperasinya proyek ini di awal tahun 2027.

Dwi menilai proyek Masela adalah proyek nasional yang akan memberikan dampak positif  bagi perekonomian nasional dan daerah. "Sehingga menjadi kewajiban kita semua untuk menjaga proyek ini untuk manfaat bersama," tandas Dwi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×