Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Angkasa Pura I menawarkan peluang kerja sama kepada sejumlah calon investor dalam agenda SOE International Conference yang digelar pada Selasa (18/10) bertempat di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali.
Agenda tersebut merupakan salah satu side event atau acara sampingan jelang penyelenggaraan KTT G20 Bali pada 15-16 November mendatang.
Dalam panel diskusi tersebut, Angkasa Pura I diwakili oleh Direktur Utama Faik Fahmi dan Direktur Pengembangan Usaha Dendi T. Danianto, serta dihadiri oleh sejumlah calon investor nasional dan internasional dari berbagai sektor industri.
Baca Juga: Pergerakan Penumpang di Bandara Angkasa Pura I Melesat 127% Sepanjang September 2022
"Dalam kesempatan ini, kami menyampaikan sejumlah pencapaian yang telah diraih oleh Perusahaan selama ini, bagaimana Angkasa Pura I dapat survive selama pandemi global Covid-19, serta menawarkan sejumlah peluang kerja sama kepada calon investor," ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi dalam siaran pers, Rabu (19/10).
Faik Fahmi bilang, Angkasa Pura I saat ini mengelola 15 bandara dengan karakteristik tiap bandara yang disesuaikan dengan potensi yang dimiliki oleh masing-masing daerah. Seperti misal, Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bandara Internasional Lombok, dan Bandara Internasional Yogyakarta merupakan pintu gerbang daerah pariwisata unggulan.
Sedangkan untuk Bandara Sultan Hasanuddin Makassar dan Bandara Sentani Jayapura merupakan bandara hub dan memiliki potensi trafik kargo di kawasan Indonesia Timur yang sangat besar. "Hal ini merupakan nilai jual yang kami rasa cukup menarik di mata calon investor," lanjut Faik Fahmi.
Dalam agenda tersebut, Angkasa Pura I memaparkan tentang pembagian klaster bandara yang dikelola menjadi empat klaster.
Klaster pertama merupakan bandara yang dikelompokkan sebagai International Tourism and Super Hub yang meliputi Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Bandara Internasional Lombok, dan Bandara El Tari Kupang, di mana ketiga bandara tersebut diproyeksikan sebagai pintu gerbang utama pariwisata Indonesia bagi pelaku pariwisata internasional.
Klaster kedua merupakan klaster International Transit and Industrial Hub, yang terdiri dari dua subklaster, yaitu subklaster International Transit dan Industrial Hub. Bandara Internasional Yogyakarta Kulon Progo, Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Bandara Adi Soemarmo Surakarta, dan Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang termasuk dalam subklaster International Transit Hub, sedangkan untuk subklaster Industrial Hub diisi oleh Bandara Juanda Surabaya.