Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Saat ini, PT Angkasa Pura I semakin giat mencari mitra bisnis untuk mengembangkan sejumlah bandara. Maklum, kebutuhan investasi pembangunan bandara sangat besar.
Hingga tahun 2020, Angkasa Pura I berencana mengembangkan lima bandara yakni Bandara Kulon Progo Yogyakarta, Bandara Ahmad Yani Semarang, dan Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin. Lantas, Terminal 3 Bandara Juanda dan Bandara Hasanuddin Makkasar.
Saat ini, Angkasa Pura I fokus mencari mitra untuk pengembangan Bandara Kulon Progo terlebih dahulu. Setelah melalui kontes penawaran, perusahaan telah menetapkan mitra strategis yang mendanai pembangunan bandara tersebut dan tinggal menunggu restu dari Kementerian BUMN. "Pemenang tender PT PP," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura I Danang S Baskoro kepada KONTAN, Jumat (7/7).
Kebutuhan dana untuk proyek Bandara Kulon Progo ditaksir senilai Rp 10,9 triliun. Dengan rincian Rp 4,2 triliun untuk pembebasan lahan dan Rp 6,7 triliun untuk konstruksi. Sekitar 70% dari kebutuhan investasi bandara yang ditargetkan beroperasi tahun 2019 ini akan dibiayai oleh mitra.
Nantinya, dalam jangka waktu beberapa tahun yang telah disepakati, Angkasa Pura I akan melakukan pembayaran terhadap mitra tersebut dengan bunga yang telah disetujui bersama.
Israwadi, Sekretaris Perusahaan Angkasa Pura I, menimpali, setelah Bandara Kulon Progo, perusahaan ini akan fokus mencari mitra untuk pengembangan Bandara Juanda dan Bandara Hasanuddin. Investasi pembangunan Bandara Juanda senilai Rp 10 triliun, Bandara Hasanuddin Rp 3 triliun, Bandara Ahmada Yani Rp 2,1 triliun dan Bandara Syamsudin Noor sekitar Rp 2,3 triliun.
Danang mengklaim, sudah banyak calon mitra yang menyatakan minat berinvestasi di sejumlah bandara yang dikelola Angkasa Pura I, terutama perusahaan asing. Namun, perusahaan pelat merah ini sangat selektif mencari mitra. "Banyak perusahaan asing yang mau berinvestasi seperti di Bandara Lombok dan Bandara Balikpapan," ungkapnya.
Ke depan, dalam mencari pendanaan, Israwadi menambahkan, Angkasa Pura I bisa melepas anak usahanya melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) seperti PT AP Logistik dan PT AP Support. Aset kedua perusahaan itu sudah mencapai Rp 600 miliar. Tapi, rencana initial public offering (IPO) tersebut kemungkinan baru bisa terlaksana antara tahun 2018-2019 mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News