kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   -5.000   -0,25%
  • USD/IDR 16.882   -17,00   -0,10%
  • IDX 6.723   44,46   0,67%
  • KOMPAS100 969   3,78   0,39%
  • LQ45 753   2,64   0,35%
  • ISSI 213   1,37   0,65%
  • IDX30 391   1,13   0,29%
  • IDXHIDIV20 470   2,27   0,49%
  • IDX80 110   0,29   0,26%
  • IDXV30 115   0,00   0,00%
  • IDXQ30 128   0,75   0,59%

Apac Inti modernisasi mesin senilai US$ 15 Juta


Rabu, 09 Maret 2011 / 10:15 WIB
Apac Inti modernisasi mesin senilai US$ 15 Juta
ILUSTRASI. Ikan lele di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan (27/3). KONTAN/Baihaki/27/3/2009


Reporter: Sofyan Nur Hidayat | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Produsen tekstil dan produk tekstil (TPT), PT Apac Inti Corpora bakal melakukan modernisasi mesin-mesin produksinya pada tahun 2012 nanti. Untuk menjalankan aksi korporasi itu, Apac Inti membutuhkan dana investasi sebesar US$ 15 juta.

Presiden Direktur Apac Inti, Benny Soetrisno mengatakan salah satu pertimbangan mengganti mesin dengan teknologi terbaru itu karena saat ini utilisasi pabrik sudah mencapai level 99%. "Langkah ini untuk mendukung target-target kinerja perusahaan," ungkap Benny, Selasa (8/3).

Tahun depan Apac Inti berencana memodernisasi mesin-mesin produksi dengan mengganti mesin-mesin spinning. Kehadiran mesin baru itu menurutnya akan secara otomatis berpengaruh terhadap kenaikan produksi.

Dengan asumsi harga bahan baku seperti saat ini, Benny memperkirakan Apac Inti mampu membukukan nilai penjualan hingga US$ 350 juta. Angka itu meningkat 66,6% dari angka penjualan pada tahun 2010 yang mencapai US$ 210 juta.

Sementara itu pada tahun 2011, Apac Inti menargetkan penjualannya bisa mencapai US$ 300 juta. Dari jumlah itu, sekitar 70% dikontribusikan oleh penjualan ekspor ke 71 negara. Apac Inti saat ini memproduksi sekitar 482.000 bal benang, 80 juta meter greige fabric, dan 60 juta yard denim.

Sekadar informasi, ekspor TPT nasional diprediksi naik 10,4% dibandingkan 2010 menjadi US$ 11,8 miliar pada 2011. Sejumlah negara tujuan utama ekspor Indonesia yakni Amerika Serikat, Uni Eropa, Timur Tengah, dan Asean dinilai masih sangat prospektif. Di sisi lain, harga kapas dunia terus mengalami kenaikan sejak awal tahun 2011.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×