Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Apexindo Duta Pratama Tbk (APEX) memilih berhati-hati dalam menjalankan strategi di semester kedua 2019 merujuk kepada kondisi diakhir tahun 2018 dan awal tahun 2019 dimana banyak kontrak perusahaan yang terkunci harganya.
Direktur Apexindo, Mahar Sembiring yang ditemui di Kantor Apexindo mengatakan, sejumlah kontrak yang diperoleh pada 2018 masih berlaku hingga akhir tahun 2019 bahkan ada juga yang awal 2020 mendatang.
"Tapi kami harapkan adanya kenaikan daily rate (harga sewa rig harian). Saya pikir karena ini prosesnya tender jadi kita hati-hati dulu," ungkap Mahar, Jumat (26/7).
Mahar memastikan pada semester pertama 2019, kinerja perseroan secara umum jauh lebih baik ketimbang periode yang sama di tahun sebelumnya. Meski tidak merinci, kenaikan jumlah alat yang bekerja menjadi salah satu indikator yang menurut Mahar cukup mendongkrak kinerja perseroan.
"Utilisasi kegiatan pengeboran di Hulu Mahakam dan di Offshore North West Java (ONWJ) berjalan dengan baik, sehingga stabil di semester pertama ini," jelas Mahar.
Ketika ditanyai seputar keterlibatan Apexindo dalam kegiatan pengeboran PHE ONWJ, Mahar memastikan rig milik Apexindo melakukan pengeboran ditempat yang berbeda dengan tempat terjadinya kebocoran gas dan tumpahan minyak pada Sumur YYA-1 Blok ONWJ. "Kami bekerja di sumur yang lain," kata Mahar.
Asal tahu saja, rig Soehanah direncanakan oleh Pertamina untuk dipasang pada Minggu nanti dilokasi kebocoran di Blok ONWJ untuk membantu penutupan sumur YYA-1.
Adapun, demi memperbaiki kinerja di semester II-2019, Apexindo aktif mengikuti sejumlah tender. "Selalu aktif dalam survey pasar maupun kegiatan tender, kita lihat juga ada beberapa kegiatan tender atau market information yang ditanyakan," sebut Mahar.
Lebih jauh Mahar bilang perseroan mengharapkan bisa memperoleh satu atau dua kontrak dari tender yang diincar. Mahar menyebut negosiasi pada kontrak baru bisa menjadi strategi untuk peningkatan kinerja perseroan termasuk negosiasi mengenai daily rate. Namun ia belum mau merinci seputar kontrak yang disasar.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Apexindo Frieda Salvantina memastikan mayoritas kontrak yang dimiliki perseroan merupakan kerjasama dengan Pertamina. "Ini sejalan dengan langkah pemerintah untuk memberikan kelola sejumlah WK ke Pertamina jadi ujung-ujungnya kami bertemu dengan Pertamina lagi," jelas Frieda.
Sayangnya Mahar sendiri belum bisa merinci seputar kinerja keuangan Apexindo hingga semester pertama 2019 ini sebab Apexindo pun belum melakukan pelaporan ke Bursa Efek Indonesia (BEI).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News