kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,87   -4,49   -0.48%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

APM tetap optimistis permintaan segmen mobil premium tetap eksis


Kamis, 10 Oktober 2019 / 17:55 WIB
APM tetap optimistis permintaan segmen mobil premium tetap eksis
ILUSTRASI. Astra Motor meluncurkan Toyota GR Supra seharga Rp 2 miliar


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Penjualan mobil premium memang tak ada matinya. Meski gejolak ekonomi masih belum stabil, namun permintaan di konsumen roda empat selalu ada.

Menurut Fransiscus Soerjopranoto, Executive General Manager PT Toyota Astra Motor (TAM) jika customer mobil medium dan low segmen sensitif terhadap kondisi ekonomi, kebalikannya terjadi pada pelanggan mobil premium.

Baca Juga: Stimulasi pasar, BMW Luncurkan Seri 7 terbaru

"Sedangkan customer di segmen menengah ke atas dan kendaraan premium tidak rentan terhadap itu, justru pertimbangan mereka soal keamanan dan kecocokan dengan kendaraan," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Kamis (10/10).

Kecenderungan kendaraan premium sebagai leisure product menyebabkan strategi marketingnya sedikit berbeda dengan kendaraan pada umumnya. Potongan harga atau kemudahan kredit tak jadi soal asalkan model kendaraan yang disukai tersedia.

Fransiscus atau yang akrab disapa Soeryo bilang, misalnya untuk jenis Alphard sebagai model mobil Toyota yang masuk kategori premium, jika stok yang tersedia warnanya berbeda dengan yang diinginkan pelanggan maka belum tentu unit yang modelnya sama itu diambil.

Oleh karena itu kata Soeryo, APM harus punya modal yang pas dengan segmen pasarnya. Di TAM, perusahaan terus melakukan riset tentang berbagai tren dan kebutuhan pengguna mobil tersebut agar dapat menentukan skala permintaannya.

Baca Juga: Astra Digital - Angkasa Pura II gandengan hadirkan Layanan digital di Bandara Soetta

Soal fitur, mobil premium dengan fitue yang komplit baik dari sisi keamanan maupun hiburan lah yang bakal dipilih. Mengenai proyeksi di tahun ini, Soeryo mengaku bahwa tahun ini masih cukup berat lantaran kondisi yang kurang kondusif belakangan ini.

Perusahaan sebenarnya juga telah mengamati, karena kondisinya kurang lebih sama dengan tahun 2014 lalu dimana pasar otomotif tidak mengalami peningkatan yang signifikan. Namun TAM mengatakan bakal fokus, paling tidak volume penjualannya dapat menyamai tahun kemarin.

Mengintip data Gaikindo, beberapa line up mobil premium Toyota seperti Alphard di MPV yang dibanderol hingga Rp 1 miliar sampai Agustus 2019 terjual hingga 2.766 unit. Sementara di ranah SUV ada Landcruiser yang dibanderol hingga Rp 2 miliar laku terjual di delapan bulan pertama tahun ini sebanyak 307 unit.

Prospek mobil premium yang masih baik membuat APM Merek Volkswagen di Indonesia, PT Garuda Mataram Motor mendorong keberadaan lini produksi SUV 7 seater secara Medium Knocked Down (MKD) di Indonesia, tepatnya di Cikampek. "Dengan diproduksi di Indonesia harga menjadi lebih kompetitif," ungkap Andrew Nasuri, Presiden Direktur Garuda Mataram Motor.

Asal tahu saja, untuk mengembangkan merek Volkswagen di Indonesia, PT Garuda Mataram Motor membangun fasilitas produksi di Cikampek, Jawa Barat. Penambahan fasilitas produksi ini dilakukan melalui anak perusahaan Indomobil lainnya, yakni PT Nasional Assemblers. 

Baca Juga: Astra Life beri proteksi bagi ribuan pelari Garmin Run dan Herbalife Run

Adapun fasilitas produksi yang berdiri di atas lahan seluas 60.000 meter itu memiliki kapasitas produksi hingga 6.000 unit Volkswagen per tahunnya. Hingga akhir tahun, PT Garuda Mataram Motor menjanjikan akan menjual 300 unit VW Tiguan Allspace dari fasilitas pabrik tersebut ke pada konsumen. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×