Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), Ngadiran mengatakan, saat ini harga beras di pasar masih cenderung tinggi. Bahkan, menurutnya harga beras sudah meningkat sejak sebulan yang lalu.
Dia bilang, rata-rata harga beras medium sekitar Rp 8.500 hingga Rp 9.500 per liter atau lebih dari Rp 10.000 per kg. Sementara, harga beras dengan kualitas yang paling rendah bisa dihargai hingga Rp 8.000 per liter.
"Saat ini harga beras dengan kualitas rendah Rp 8.000 per liter, sementara bisanya Rp 7.000 per liter," jelas Ngadiran kepada KONTAN, Selasa (2/1).
Dia pun mengungkap, harga beras premium bisa mencapai Rp 15.000 per kg, sementara Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah untuk beras premium di beberapa wilayah sebesar Rp 12.800 per kg.
Menurut Ngadiran, salah satu penyebab tingginya harga beras ini dikarenakan beras yang semakin sulit didapatkan. Karena itu, menurutnya pemerintah harus melakukan pemeriksaan ke penggilingan skala besar atau skala kecil untuk memastikan pasokan beras, dan bukan hanya memastikan harga di pasar.
"Barang itu harus dipastikan cukup atau tidak untuk menjaga kestabilan harga, kalau sudah dipastikan baru bisa menentukan langkah apa yang akan diambil," tambah Ngadiran.
Sementara itu, Ngadiran pun berpendapat, saat ini permintaan konsumen lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Melihat ini, banyak pula pedagang yang memilih tidak membeli beras dalam jumlah yang besar. "Barang memang agak sulit, tetapi kalau harga terjangkau tidak apa-apa. Sementara pasar sepi, kalau pedagang beli barang nanti uangnya tertahan," jelasnya.
Tak hanya beras, Ngadiran pun menjelaskan saat ini harga komoditas pangan seperti cabai rawit dan telur ayam masih cenderung tinggi. Harga cabai rawit yang bisanya sekitar Rp 30.000-Rp35.000 per kg, saat ini bisa lebih dari Rp 40.000 per kg, sementara harga telur ayam berkisar Rp 27.000-Rp28.000 per kg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News